FOTO Tsunami Covid di India: Ada Ibu Angkut Mayat Anaknya Pakai Becak hingga Jenazah Antre Dibakar
Pasien yang tak mampu membayar biaya perawatan, memilih bunuh diri dengan melompat dari balkon rumah sakit.
Editor: Malvyandie Haryadi
Di beberapa kota dengan dampak terparah termasuk ibu kota, mayat dibakar di fasilitas darurat yang menawarkan layanan massal.
Saluran televisi di India, NDTV, menyiarkan gambar tiga petugas kesehatan di negara bagian Bihar timur sedang menarik tubuh di sepanjang jalan dalam perjalanan kremasi.
"Jika Anda belum pernah ke kremasi, bau kematian tidak akan meninggalkan Anda," kata Vipin Narang, profesor ilmu politik di MIT, Amerika Serikat dalam unggahan Twitternya.
"Hati saya hancur untuk semua teman dan keluarga saya di Delhi dan India yang mengalami neraka ini," tambah dia.
Antrean panjang di tempat-tempat kremasi.
Bahkan logam alat kremasi meleleh karena terus digunakan untuk membakar jasad masyarakat yang terus berdatangan akibat Covid-19.
Pemerintah pun memutuskan kremasi masal menggunakan kayu bakar di tempat-tempat lapang, seperti area parkir.
Tawaran Bantuan
Beberapa negara seperti Singapura, Amerika Serikat, dan Jerman telah mengirimkan vaksin dan peralatan medis.
Bantuan pasokan oksigen juga disalurkan untuk membantu India mengatasi krisis yang terjadi.
Komisi Eropa juga akan mengirimkan oksigen dan obat-obatan ke India, setelah menerima permintaan dari Delhi.
Singapura
Perusahaan investasi negara Singapura Temasek turut memberikan bantuan peralatan medis, termasuk pasokan oksigen yang saat ini sangat dibutuhkan oleh India.
Dituliskan CNA, sebanyak empat tabung oksigen kriogenik mendarat di negara bagian Benggala Barat di India pada Sabtu (24/4/2021) malam.
Tangki oksigen diangkut dari Bandara Changi Singapura dengan Pesawat C-17 Angkatan Udara India, dan tiba di pangkalan udara Panagarh di Benggala Barat.
Menurut perusahaan, akan ada lebih banyak pasokan medis, termasuk konsentrator oksigen dan mesin ventilator dikirimkan untuk membantu orang-orang India.
Sebagai informasi, konsentrator oksigen merupakan alat yang memusatkan oksigen dari udara sekitar dengan menghilangkan nitrogen.
Jerman
Sementara itu, Jerman akan mengirimkan oksigen dan bantuan medis ke India dalam beberapa hari mendatang.
Diwartakan Reuters, Jerman telah meminta militer untuk menyediakan fasilitas produksi oksigen, dan dukungan mengangkut barang darurat dan bantuan lainnya ke India.
Jerman telah mengklasifikasikan India sebagai daerah dengan infeksi virus corona tinggi, juga menempatkan negara ini dalam daftar peringatan varian virus corona.
Mulai 26 April 2021 dan seterusnya, warga Jerman yang tiba dari India hanya akan diizinkan masuk negara ini dengan hasil tes negatif dan karantina selama 14 hari.
Sedangkan untuk wisatawan asing yang datang dari India tidak lagi diizinkan memasuki Jerman.
Sebagai tambahan informasi, melansir Worldometers pada Senin (26/4/2021) pukul 13.45 WIB, virus corona telah menginfeksi 17.313.163 orang di India.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 14.304.382 orang telah dinyatakan pulih dan Covid-19 telah menewaskan 195.123 orang di negara ini.