Pasar Gelap India Makin Cuan, Oksigen dan Remdesivir Dijual Dengan Harga Selangit
Penerapan kebijakan sistem penguncian (lockdown) di New Delhi pun telah diperpanjang hingga 3 Mei 2021
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEW.COM, NEW DELHI - Pasar gelap di India, khususnya New Delhi kini semakin berkembang pesat karena lonjakan kebutuhan terkait oksigen dan remdesivir yang dijual dengan harga selangit.
Selama akhir pekan lalu, tiga orang laki-laki telah ditangkap karena mencoba menjual suntikan remdesivir, masing-masing seharga 40.000 rupee atau setara 384 poundsterling.
Dikutip dari laman The Guardian, Selasa (27/4/2021), penerapan kebijakan sistem penguncian (lockdown) di New Delhi pun telah diperpanjang hingga 3 Mei mendatang lantaran kasus positif virus corona (Covid-19) terus meningkat di seluruh negeri.
Pada hari Minggu lalu, kota selatan Bengaluru menjadi kota pertama setelah New Delhi yang mencatat lebih dari 20.000 kasus baru dalam satu hari.
Baca juga: Warga India Diduga Bunuh Istrinya di Bekasi, Pelaku Dikenal Warga Sebagai Sosok Jarang Bergaul
Melihat krisis Covid-19 yang terjadi di India, Amerika Serikat (AS) pada hari Minggu lalu akhirnya memimpin kesepakatan untuk memberikan dukungan internasional terhadap India, saat negara di kawasan Asia Selatan itu bergulat dengan krisis yang kian memburuk.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa negaranya bertekad untuk membantu India saat dibutuhkan.
Ia pun segera menyediakan stok bahan produksi vaksin, terapi, tes, ventilator serta Alat Pelindung Diri (APD).
"Amerika Serikat telah mengidentifikasi sumber bahan mentah spesifik yang sangat dibutuhkan untuk pembuatan vaksin Covishield di India," kata Gedung Putih dalam pernyataan resminya, mengacu pada nama vaksin AstraZeneca yang diproduksi di India.
Kendati demikian, tidak disebutkan apakah AS juga akan mengirimkan jutaan stok cadangan vaksin AstraZeneca yang dimilikinya ke India, setelah Penasehat pandemi AS Anthony Fauci mengatakan pada hari Minggu lalu bahwa langkah itu turut menjadi pertimbangan.
Sedangkan Inggris mengumumkan telah mengirimkan alat bantu pernafasan (ventilator) dan oksigen ke New Delhi.
Baca juga: BREAKING NEWS Kasus Corona di Indonesia per 27 April: Tambah Kasus Positif 4.656, Total 1.651.794
Lalu Prancis dan Jerman akan mengirim oksigen ke banyak negara bagian di India dalam beberapa hari mendatang.
Menariknya, Pakistan, yang selama ini menjadi 'musuh tradisional' India, turut menawarkan bantuan berupa peralatan dan perlengkapan medis.
Ini dilakukan setelah Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menuliskan cuitan dalam akun Twitternya yang mendoakan agar situasi di India kembali stabil.
Perlu diketahui, di New Delhi, lebih dari seperempat orang yang dites virus corona pada hari Minggu lalu, menunjukkan hasil positif.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa negara itu telah diguncang oleh 'badai' saat ia meminta warganya untuk divaksinasi.
Ia juga mengimbau warganya untuk tidak terpengaruh rumor apapun yang beredar mengenai efek samping vaksin.