Polisi India Turun Tangan Urus Korban Meninggal Akibat Tsunami Covid-19
Polisi India telah memutuskan bagi orang yang tinggal sendiri, atau yang keluarganya menjauh karena takut terkena virus, akan ditangani mereka.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Polisi India turun tangan membantu pemakaman atau kremasi korban virus Corona yang tinggal sendiri, atau keluarganya menjauh karena takut terkena virus mematikan itu.
Dikutip Hindustan Times, Selasa (27/4/2021), contoh drama itu terjadi saat seorang perwira Angkatan Darat India yang ditempatkan di Leh, menelepon polisi meminta bantuan kremasi ayah mertuanya.
Korban tinggal di Dwarka, dan meninggal Sabtu (24/4/2021) karena komplikasi terkait Covid. Satu tim polisi datang untuk menolong mereka.
Mengenakan perlengkapan APD, para polisi itu membawa jenazah ke tempat kremasi, tempat upacara terakhir dilakukan sesuai ritual Hindu.
Polisi India telah memutuskan bagi orang yang tinggal sendiri, atau yang keluarganya menjauh karena takut terkena virus, akan ditangani mereka.
Dalam beberapa kasus, keluarga yang terjangkit Covid-19 tidak dapat mengatur pemakaman almarhum di rumah mereka, membiarkan polisi memikul tanggung jawab mengatur pemakaman.
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Kondisi Terkini Covid-19 di India | Miliarder India Kabur Pakai Jet Pribadi
Baca juga: Belajar dari Tsunami Covid-19 di India, Menkes Budi Ingatkan Masyarakat Tetap Disiplin Prokes
Baca juga: Mengapa Covid-19 di India Ekstrem? Ini Catatan Dokter Universitas Bradford Inggris
Dalam dua kasus yang dilaporkan pada Sabtu, polisi mengkremasi seorang wanita atas permintaan saudara laki-lakinya di Dwarka. Di wilayah Karol Bagh, polisi mengatur kremasi pasangan lansia yang meninggal karena Covid-19.
Wakil Komisaris Polisi (Dwarka) Santosh Kumar Meena mengatakan mereka telah menerima telepon pada Sabtu sore, dari Letnan Kolonel Soumen Mondal. Ia mengabarkan ayah mertuanya meninggal akibat Covid-19.
Mondal mengungkapkan ketidakmampuannya untuk datang ke Delhi dalam waktu sesingkat itu. “Atas permintaannya, personel dari kantor polisi Dwarka Utara mengatur kremasi ayah mertua Mondal, Biswanath Pramanik,” kata Meena.
DCP mengatakan pada malam yang sama, tim dari kantor polisi Dwarka Selatan mengkremasi seorang wanita atas permintaan kakaknya.
“Kami menerima telepon lain hari itu tentang seorang wanita, Jai Matnani, sekarat karena Covid. Penelepon itu adalah saudara laki-lakinya,” lanjut Meena.
Dia mengatakan tidak ada yang bertanggung jawab atas kremasinya. “Atas dasar kemanusiaan, kami mengambil alih tanggung jawab itu dan tubuhnya segera dipindahkan ke tempat kremasi di Dwarka's Sector 24, di mana dia dikremasi sesuai ritual Hindu," kata DCP.
Di Chhatarpur, lonjakan kasus Covid-19 yang menyerbu kota itu telah membuat rumah sakit kewalahan, dan orang-orang panik mencari tempat tidur yang memiliki fasilitas oksigen.
Beberapa pasien Covid-19 dan kerabat mereka terlihat di luar fasilitas perawatan Covid di Chhatarpur Delhi selatan.
Tempat ini dibuka kembali Senin, memiliki 150 tempat tidur dan oksigen. Pertengkaran sengit terjadi Senin di pusat layanan kesahatan ini saat polisi yang bertugas di sana menolak pasien yang mencari tempat perawatan.
Lewat konferensi pers video, Menteri Utama Delhi Arvind Kejriwal mengatakan fasilitas itu akan ditingkatkan dalam waktu cepat dalam beberapa hari ke depan.
“Sekarang ia memiliki 150 tempat tidur dan oksigen. Dalam dua hari ke depan, akan ditingkatkan menjadi 500 tempat tidur,” katanya.
“Empat hari lagi setelah itu, akan ada 2.000 tempat tidur dan, akhirnya, 5.000 tempat tidur. Pusat ini akan segera memiliki 200 bed ICU juga," imbuh Kejriwal.(Tribunnews.com/HIndustanTimes/xna)