Sudah Jalani Pidana 5 Tahun, Wanita Ini Kembali Dibui Setahun, PM Inggris Tak Terima
Perempuan berkebangsaan Iran-Inggris, Nazanin Zaghari-Ratcliffe telah dijatuhi hukuman satu tahun penjara lagi.
Penulis: Triyo Handoko
Editor: Sri Juliati
Ia menyebut putusan pengadilan Iran tidak manusiawi dan sepenuhnya tidak dapat dibenarkan.
"Kami terus meminta Iran untuk segera membebaskan Nazanin sehingga dia dapat kembali ke keluarganya di Inggris," kata Dominic Raab.
Sengketa yang Berlangsung Lama
Perkembangan itu terjadi ketika Iran dan Inggris melanjutkan perselisihan yang sudah berlangsung lama atas penjualan senjata tahun 1970-an.
Kini permasalahan tersebut tengah dinegosiasikan di Wina mengenai kesepakatan nuklir Republik Islam Iran.
Inggris adalah pihak dalam pakta 2015, yang ingin dihidupkan kembali oleh Iran untuk menjalankan senjata nuklir.
Baca juga: Iran Takkan Berunding Langsung dengan AS Terkait Kesepakatan Nuklir
Baca juga: Rudal Anti-pesawat Suriah Meleset dari Sasaran dan Meledak di Dekat Situs Nuklir Israel
Sementara itu, Iran tidak mengakui kewarganegaraan ganda, jadi tahanan seperti Zaghari-Ratcliffe tidak dapat menerima bantuan konsuler.
Kelompok hak asasi manusia menuduh Iran menahan warga negara ganda sebagai alat tawar-menawar untuk mendapatkan uang atau pengaruh dalam negosiasi dengan Barat.
Paul Brennan mengatakan ada banyak dugaan dan kecurigaan atas kasus Zaghari-Ratcliffe.
Baca juga: Menlu Iran Tuduh Israel Sabotase Instalasi Pengayaan Nuklir Natanz
Baca juga: Negosiasi Nuklir Iran Masuki Babak Baru, Pencabutan Sanksi AS Masuk Usulan
"Mengenai mengapa dia ada di Iran, ada beberapa cerita berbeda," kata Brennan.
Richard Ratcliffe, suaminya Nazanin mengatakan bahwa ia yakin Nazanin digunakan sebagai taktik negosiasi oleh pemerintah Iran.
(Tribunnews.com/Triyo)