Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudah Jalani Pidana 5 Tahun, Wanita Ini Kembali Dibui Setahun, PM Inggris Tak Terima

Perempuan berkebangsaan Iran-Inggris, Nazanin Zaghari-Ratcliffe telah dijatuhi hukuman satu tahun penjara lagi.

Penulis: Triyo Handoko
Editor: Sri Juliati
zoom-in Sudah Jalani Pidana 5 Tahun, Wanita Ini Kembali Dibui Setahun, PM Inggris Tak Terima
aljazeera.com
Zaghari-Ratcliffe, sekarang 43 tahun, berkebangsaan Inggris-Iran ditahan lagi oleh Pemerintah Revolusi Iran. 

TRIBUNNEWS.COM - Perempuan berkebangsaan Iran-Inggris, Nazanin Zaghari-Ratcliffe kembali dijatuhi hukuman satu tahun penjara.

Sebelumnya, Nazanin Zaghari telah dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada 2016.

Dakwaan yang dikenakan pada Nazanin Zaghari adalah propaganda melawan pemerintahan Iran.

Melansir Aljazeera, penambahan hukuman pada Nazanin Zaghari menyebabkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tidak terima.

Baca juga: Presiden Iran: Keamanan Perbatasan Jadi Perhatian Bersama bagi Pakistan dan Teheran

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Disebut Mengatakan Lebih Baik Lihat Tumpukan Mayat Dibanding Lockdown

Atas ketidakadilan tersebut, pengacaranya, Hojjat Kermani mengatakan akan mengajukan banding atas hukuman itu dalam waktu 21 hari, sebagaimana diatur di bawah hukum Iran.

"Nazanin Zaghari dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan larangan satu tahun meninggalkan negara itu atas tuduhan propaganda melawan Republik Islam," kata Hojjat Kermani.

Alasan Pengadilan Revolusi Iran

Berita Rekomendasi

Penambahan hukuman tersebut lantaran ditemukannya bukti tuduhan baru terkait dengan partisipasi Zaghari-Ratcliffe dalam protes di depan Kedutaan Besar Iran di London pada tahun 2009.

Keluarga Zaghari-Ratcliffe dan rekan-rekannya di badan amal Thomson Reuters Foundation (TRF) membantah tuduhan yang dilontarkan terhadapnya.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Sampaikan Pesan Ramadan

Baca juga: Poin-poin Utama Pengumuman PM Inggris Boris Johnson: Pembukaan Sekolah hingga Pembatasan Perjalanan

Namun setelah dibebaskan dari tahanan rumah bulan lalu, dia segera diperintahkan kembali ke pengadilan untuk menghadapi dakwaan propaganda baru.

Boris Johnson pun menekan Teheran untuk membebaskan Zaghari-Ratcliffe dan mengizinkannya kembali, sambil mengkritik keputusan pengadilan revolusioner tersebut.

"Saya pikir tidak benar sama sekali bahwa Nazanin harus dijatuhi hukuman penjara lebih lama lagi," kata Johnson.

Boris Johnson menambahkan bahwa Inggris sedang bekerja dengan Amerika Serikat dalam masalah pemenjaraan berkewarganegaraan ganda di Iran.

Baca juga: Boris Johnson Optimis Inggris Akan Dibuka Sepenuhnya Pada Juni 2021

Baca juga: PNS Inggris Gugat PM Boris Johnson karena Tidak Pecat Menteri Dalam Negeri Priti Patel 

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab juga mempertimbangkan masalah ini.

Ia menyebut putusan pengadilan Iran tidak manusiawi dan sepenuhnya tidak dapat dibenarkan.

"Kami terus meminta Iran untuk segera membebaskan Nazanin sehingga dia dapat kembali ke keluarganya di Inggris," kata Dominic Raab.

Sengketa yang Berlangsung Lama

Perkembangan itu terjadi ketika Iran dan Inggris melanjutkan perselisihan yang sudah berlangsung lama atas penjualan senjata tahun 1970-an.

Kini permasalahan tersebut tengah dinegosiasikan di Wina mengenai kesepakatan nuklir Republik Islam Iran.

Inggris adalah pihak dalam pakta 2015, yang ingin dihidupkan kembali oleh Iran untuk menjalankan senjata nuklir.

Baca juga: Iran Takkan Berunding Langsung dengan AS Terkait Kesepakatan Nuklir

Baca juga: Rudal Anti-pesawat Suriah Meleset dari Sasaran dan Meledak di Dekat Situs Nuklir Israel

Sementara itu, Iran tidak mengakui kewarganegaraan ganda, jadi tahanan seperti Zaghari-Ratcliffe tidak dapat menerima bantuan konsuler.

Kelompok hak asasi manusia menuduh Iran menahan warga negara ganda sebagai alat tawar-menawar untuk mendapatkan uang atau pengaruh dalam negosiasi dengan Barat.

Paul Brennan mengatakan ada banyak dugaan dan kecurigaan atas kasus Zaghari-Ratcliffe.

Baca juga: Menlu Iran Tuduh Israel Sabotase Instalasi Pengayaan Nuklir Natanz

Baca juga: Negosiasi Nuklir Iran Masuki Babak Baru, Pencabutan Sanksi AS Masuk Usulan

"Mengenai mengapa dia ada di Iran, ada beberapa cerita berbeda," kata Brennan.

Richard Ratcliffe, suaminya Nazanin mengatakan bahwa ia yakin Nazanin digunakan sebagai taktik negosiasi oleh pemerintah Iran

(Tribunnews.com/Triyo)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas