Sudah Jalani Pidana 5 Tahun, Wanita Ini Kembali Dibui Setahun, PM Inggris Tak Terima
Perempuan berkebangsaan Iran-Inggris, Nazanin Zaghari-Ratcliffe telah dijatuhi hukuman satu tahun penjara lagi.
Penulis: Triyo Handoko
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Perempuan berkebangsaan Iran-Inggris, Nazanin Zaghari-Ratcliffe kembali dijatuhi hukuman satu tahun penjara.
Sebelumnya, Nazanin Zaghari telah dijatuhi hukuman lima tahun penjara pada 2016.
Dakwaan yang dikenakan pada Nazanin Zaghari adalah propaganda melawan pemerintahan Iran.
Melansir Aljazeera, penambahan hukuman pada Nazanin Zaghari menyebabkan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tidak terima.
Baca juga: Presiden Iran: Keamanan Perbatasan Jadi Perhatian Bersama bagi Pakistan dan Teheran
Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Disebut Mengatakan Lebih Baik Lihat Tumpukan Mayat Dibanding Lockdown
Atas ketidakadilan tersebut, pengacaranya, Hojjat Kermani mengatakan akan mengajukan banding atas hukuman itu dalam waktu 21 hari, sebagaimana diatur di bawah hukum Iran.
"Nazanin Zaghari dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan larangan satu tahun meninggalkan negara itu atas tuduhan propaganda melawan Republik Islam," kata Hojjat Kermani.
Alasan Pengadilan Revolusi Iran
Penambahan hukuman tersebut lantaran ditemukannya bukti tuduhan baru terkait dengan partisipasi Zaghari-Ratcliffe dalam protes di depan Kedutaan Besar Iran di London pada tahun 2009.
Keluarga Zaghari-Ratcliffe dan rekan-rekannya di badan amal Thomson Reuters Foundation (TRF) membantah tuduhan yang dilontarkan terhadapnya.
Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Sampaikan Pesan Ramadan
Baca juga: Poin-poin Utama Pengumuman PM Inggris Boris Johnson: Pembukaan Sekolah hingga Pembatasan Perjalanan
Namun setelah dibebaskan dari tahanan rumah bulan lalu, dia segera diperintahkan kembali ke pengadilan untuk menghadapi dakwaan propaganda baru.
Boris Johnson pun menekan Teheran untuk membebaskan Zaghari-Ratcliffe dan mengizinkannya kembali, sambil mengkritik keputusan pengadilan revolusioner tersebut.
"Saya pikir tidak benar sama sekali bahwa Nazanin harus dijatuhi hukuman penjara lebih lama lagi," kata Johnson.
Boris Johnson menambahkan bahwa Inggris sedang bekerja dengan Amerika Serikat dalam masalah pemenjaraan berkewarganegaraan ganda di Iran.
Baca juga: Boris Johnson Optimis Inggris Akan Dibuka Sepenuhnya Pada Juni 2021
Baca juga: PNS Inggris Gugat PM Boris Johnson karena Tidak Pecat Menteri Dalam Negeri Priti Patel
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab juga mempertimbangkan masalah ini.