Ribuan Orang Berdesakan hingga Terpeleset di Festival Keagamaan Yahudi di Israel, 44 Orang Tewas
Sebanyak 44 orang tewas dan lebih dari 150 terluka saat merayakan festival keagamaan Lag B'Omer di kaki Gunung Meron, Israel pada Kamis (29/4/2021).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 44 orang tewas dan lebih dari 150 terluka saat merayakan festival keagamaan Lag B'Omer di kaki Gunung Meron, Israel pada Kamis (29/4/2021).
Festival Lag B'Omer ini didaulat menjadi acara kerumunan terbesar di Israel sejak pandemi Covid-19 merebak di negara itu.
Dilansir Times of Israel, layanan darurat Magen David Adom mengatakan 38 orang tewas langsung di lokasi kejadian.
Medis merawat puluhan orang, termasuk diantaranya 18 dengan kondisi serius, 2 luka berat, dan 80 orang luka ringan.
Semua yang terluka sudah dievakuasi ke rumah sakit.
Kementerian Kesehatan mengonfirmasi bahwa total korban tewas adalah 44 orang.
Baca juga: 40 Orang Tewas di Acara Akbar Liburan Warga Yahudi Ortodoks Israel
Baca juga: John Kerry Hebohkan Elite AS, Beber Operasi Rahasia Israel di Suriah
Radio Angkatan Darat melaporkan bahwa anak-anak termasuk di antara yang tewas dan terluka.
Peristiwa tersebut menjadi salah satu tragedi terburuk dalam sejarah damai di Israel, menyamai jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan Gunung Karmel tahun 2010.
Magen David Adom mengatakan tragedi itu disebabkan karena banyaknya orang yang ikut sehingga terjadi kerumunan yang saling berhimpitan.
Laporan awal mengatakan tribun konser runtuh, namun pihak MDA mengatakan insiden itu dilatari peserta yang saling berdesakan.
Pejabat polisi mengatakan belasan peserta festival itu terpeleset jatuh ke bawah saat berjalan di jalanan yang licin, sehingga orang-orang di atasnya ikut terjatuh.
"Itu terjadi dalam sepersekian detik, orang-orang jatuh, menginjak-injak satu sama lain. Itu bencana," kata seorang saksi mata kepada Haaretz.
Juru bicara MDA Zaki Heller mengatakan bahwa belasan orang terjebak saat insiden terjadi.
"Tim penyelamat dipanggil ke salah satu konser di dekat makam Bar Yochai, di mana terjadi kecelakaan mengerikan di dekat sebuah gedung. Ada lusinan orang yang terperangkap di stand terdekat dan butuh waktu untuk mengevakuasi mereka," kata juru bicara MDA Zaki Heller.
Gambar-gambar yang beredar menunjukkan jenazah ditutupi selimut dan lusinan ambulans melakukan pertolongan pertama.
Video sebelum kejadian menunjukkan puluhan ribu orang di festival itu menari dan melompat-lompat di atas tribun diiringi musik.
Acara pada Kamis malam itu diperkirakan dihadiri sekitar 100.000 orang, menurut penyelenggara.
Polisi menutup acara tersebut dan mengevakuasi semua peserta.
Penghalang jalan dibuat untuk mencegah orang tiba di tempat kejadian.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggambarkannya sebagai "bencana besar" dan mengatakan dia berdoa untuk korban jiwa.
Apa itu Festival Lag B'Omer?
Setiap tahunnya, puluhan ribu penganut Yahudi Ortodoks merayakan festival keagamaan Lag B'Omer yang ditandai dengan api unggun, doa, serta tarian.
Adapun lokasi festival merupakan makam Rabbi Shimon Bar Yochai, tokoh Yahudi pada abad kedua dan tempatnya dianggap sebagai situs tersuci, dikutip dari BBC.
Sebenarnya perayaan Lag B'Omer tahun ini dibatasi karena Covid-19.
Namun karena vaksinasi Israel salah satu yang tercepat di dunia, sehingga pembatasan banyak dikurangi.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)