Angka Riil Kasus COVID-19 di India Disebut 10 Kali Lebih Tinggi dari Laporan, 3-5 Mei Dapat Memuncak
Pakar medis sebut angka riil kasus COVID-19 di India jauh lebih tinggi dari laporan. Tim ilmuwan perkirakan infeksi dapat memuncak pada 3-5 Mei.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
"Menurut pendapat saya, hanya tinggal di rumah secara nasional dan menyatakan (a) darurat medis akan membantu memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan saat ini," kata Bhramar Mukherjee.
Diberitakan sebelumnya, lonjakan kasus COVID-19 kali ini adalah krisis terbesar di India sejak Modi menjabat pada 2014.
Modi telah dikritik karena tidak mengambil langkah untuk menghentikan penyebaran COVID-19.
Modi justru membiarkan jutaan orang berkerumun, yang sebagian besar tidak memakai masker, menghadiri festival keagamaan dan rapat umum politik yang ramai di lima negara bagian selama Maret dan April.
Sebuah forum penasihat ilmiah yang dibentuk oleh pemerintah memperingatkan para pejabat India pada awal Maret tentang varian baru yang lebih menular dari virus corona sebelumnya, kata lima ilmuwan yang merupakan bagian dari forum itu kepada Reuters.
Terlepas dari peringatan tersebut, empat ilmuwan mengatakan pemerintah federal tidak berusaha untuk memberlakukan pembatasan guna menghentikan penyebaran virus.
Untuk itu, masih harus dilihat bagaimana penanganannya terhadap krisis dapat memengaruhi Modi atau partainya secara politik, utamanya terhadap pemilihan umum yang rencananya akan digelar pada 2024.
Baca juga: Virus Corona Varian B.1.617 dari India Sudah Menjadi VOI WHO
Adapun partai Modi dikalahkan di negara bagian Benggala Barat India dalam hasil yang diumumkan pada hari Minggu, meskipun dia menang di negara bagian tetangga Assam.
Para pemimpin dari 13 partai oposisi pada Minggu menandatangani surat yang mendesak Modi untuk segera meluncurkan vaksinasi nasional gratis dan memprioritaskan pasokan oksigen ke rumah sakit dan pusat kesehatan.
Beberapa negara bagian telah menunda perluasan program vaksinasi untuk orang dewasa yang akan dimulai pada hari Sabtu, karena kurangnya vaksin.
Kementerian Kesehatan India mengatakan, negara bagian memiliki 10 juta persediaan vaksin dan 2 juta lagi akan datang dalam tiga hari ke depan.
Diketahui, meski menjadi produsen vaksin terbesar di dunia, India tidak memiliki cukup vaksin untuk negaranya sendiri.
Hal itu telah merusak rencana India untuk meningkatkan dan memperluas inokulasi yang rencananya akan dimulai pada hari Sabtu.
Hingga kini, hanya sekitar 9 persen dari 1,4 miliar penduduknya yang telah mendapatkan dosis vaksin.
Baca juga: Saat Kasus Covid-19 Naik, Varian Baru Corona dari India dan Afrika Selatan Masuk Jakarta dan Bali