Roket Milik China Meluncur Tak Terkendali dan Segera Jatuh ke Bumi, Pentagon Tengah Lacak Posisinya
Roket milik China dilaporkan meluncur tak terkendali dan diprediksi akan jatuh ke bumi tak lama lagi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Tianhe diluncurkan dengan Long March 5B dari Wenchang Space Launch Center di Hainan pada Kamis, 29 April 2021 lalu.
China sebelumnya meluncurkan Long March 5B pada Mei 2020 untuk menguji kendaraan dalam persiapan mengirim orang ke bulan, tetapi misi ini juga berakhir dengan pendaratan yang tidak terkendali.
Pada saat itu, Long March 5b jatuh di perairan lepas pantai barat Mauritania di lepas pantai Afrika Barat, setelah terbang di atas Los Angeles dan Kota New York.
Roket Long March 5B
Roket Long March 5B membawa modul utama Tianhe, atau Heavenly Harmony, ke orbit pada 29 April.
China merencanakan 10 peluncuran lagi untuk membawa bagian tambahan dari stasiun luar angkasa ke orbit.
Bagian roket sepanjang sekitar 30 meter akan menjadi salah satu puing luar angkasa terbesar yang jatuh ke Bumi.
Peluncuran Modul Tianhe dengan Roket Long March 5B untuk Membangun Stasiun Luar Angkasa Heavenly Palace
Peluncuran Tianhe hanyalah satu dari 11 misi yang diperlukan untuk menyelesaikan stasiun luar angkasa China yang akan datang, yang dimaksudkan untuk menyaingi ISS.
China bertujuan untuk membangun Stasiun Luar Angkasa China, yang diberinama Tiangong (Heavenly Palace) pada akhir 2022, lapor media pemerintah, setelah menyelesaikan peluncuran modul.
Setelah selesai, Stasiun Luar Angkasa China akan mengorbit Bumi pada ketinggian 340 hingga 450 km.
Modul Stasiun Luar Angkasa China
- Tianhe: Modul inti. Diluncurkan pada 29 April 2021
- Wentian: Modul eksperimen I. Peluncuran direncanakan pada tahun 2022