Survei Menunjukkan Lebih dari 70% Warga Jepang Berharap Olimpiade Tokyo Ditunda atau Dibatalkan
Sebagian besar warga Jepang rupanya menginginkan Olimpade Tokyo ditunda lagi atau bahkan dibatalkan sepenuhnya akibat pandemi yang masih berlangsung
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Jepang belum selesai mengatasi pandemi Covid-19 sama seperti kebanyakan negara-negara lainnya.
Baru kurang dari 1% persen warga yang divaksinasi, menurut Bloomberg.
Bahkan varian virus yang lebih menular juga memasuki negara tersebut.
Situasi yang mengkhawatirkan membuat status darurat nasional di Tokyo diperpanjang hingga akhir Maret 2021.
Namun, pemerintah Jepang tetap melanjutkan permainan.
"Kami mengerahkan semua upaya kami untuk membendung penyebaran infeksi Covid-19," kata Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga pekan lalu dilansir Reuters.
Baca juga: PM Yoshihide Suga Tak Segan Mendiskualifikasi Atlet Olimpiade yang Melanggar Hukum di Jepang
Baca juga: Malaysia Open 2021 Ditunda, PBSI Gelar Simulasi Pertandingan untuk Olimpiade Tokyo
Suga juga menegaskan, meskipun ada kekhawatiran, Tokyo masih dapat menjadi tuan rumah Olimpiade yang aman dan terjamin pada Juli dan Agustus nanti.
Rupanya, banyak warga Jepang tidak setuju dengan sentimen itu.
Kebanyakan orang Jepang ingin Olimpiade dibatalkan, atau setidaknya ditunda lagi
Lebih dari 70% warga Jepang berpendapat bahwa Olimpiade Musim Panas 2020, yang semula dijadwalkan digelar tahun 2020, harus ditunda lagi karena pandemi, atau dibatalkan seluruhnya, menurut jajak pendapat Kyodo News baru-baru ini.
Selain itu, sebuah petisi di change.org untuk membatalkan Olimpiade, sejauh ini telah mengumpulkan lebih dari 310.000 tanda tangan.
"Dengan meningkatnya COVID-19, kami mendesak IOC [Komite Olimpiade Internasional], Pemerintah Jepang, Pemerintah Metropolitan Tokyo, dan Komite Penyelenggara untuk mengambil keputusan yang tepat dan membatalkan acara tersebut secepatnya," tulis Utsunomiya Kenji, pengacara Jepang yang menulis petisi, dalam rilis berita.
"Saya tidak mengerti alasan diadakannya Olimpiade ketika sistem perawatan medis kita sudah dalam keadaan runtuh," kata seorang perawat Jepang yang menandatangani petisi itu.
"IOC sangat tidak bertanggung jawab," tulis pemohon lainnya.