Kesaksian Warga Gaza Ketika Gedung 13 Lantai Runtuh: Semuanya Hilang dalam Sekejap Mata
Warga Gaza mengaku syok ketika gedung 13 lantai yang menampung perusahan teknologi rintisannya hancur dan rata dengan tanah Selasa (11/5/2021).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Gigih
Bangunan di dekatnya yang menampung Jaringan Media Al Jazeera, yang terletak di jalan di belakang al-Johara, juga mengalami beberapa kerusakan.
Reem Jarour, putri pemilik al-Johara, mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas pemboman gedung di pusat Kota Gaza itu.
"Semoga Tuhan memberi kita kompensasi," tulis pria berusia 30 tahun itu dalam sebuah posting Facebook.
"Ayahku menghabiskan semua tabungannya untuk gedung ini," tuturnya.
Baca juga: Konflik Israel-Palestina: Mengapa Terjadi Kekerasan di Jalur Gaza dan Yerusalem?
Baca juga: Erdogan Desak Komunitas Internasional Berikan Pelajaran kepada Israel
Jarour dan saudara-saudaranya semuanya tinggal di gedung itu, tetapi diperingatkan untuk pergi setelah militer Israel mengirim pesan ke telepon mereka yang memberi tahu mereka tentang penargetan yang akan segera terjadi.
"Kami akan membangun kembali, blok demi blok"
Pada Rabu malam (12/5/2021), ketika jumlah korban tewas di Gaza meningkat dan pemboman Israel tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, gedung bertingkat tinggi lainnya benar-benar diratakan.
Terletak di Jalan Omar al-Mukhtar di jantung Kota Gaza, bangunan Shorouq adalah salah satu blok menara tertua di jalur pantai dan salah satu landmark paling terkenal.
Dibangun pada 1995, gedung ini menampung banyak saluran TV dan kantor media, dan pepatah populer mengatakan bahwa setiap jurnalis di Gaza pernah menghabiskan waktu di gedung itu pada satu titik.
Amal Shurrab, yang ayahnya membantu mendirikan Shorouq, menyaksikan keruntuhannya dari rumahnya.
Terjemahan: Bangunannya hilang !!!!
"Shorouq dikenal oleh semua orang, itu adalah poin penting ketika Anda memberikan alamat kepada sopir taksi," katanya kepada Al Jazeera. "Area di dalamnya sangat ramai, dengan banyak toko, dan selalu ramai oleh orang."
Keluarga Shurrab memiliki beberapa kantor dan perusahaan di gedung itu.
"Sayangnya, kami telah kehilangan segalanya sekarang," katanya.