Konflik Israel-Palestina: Mengapa Terjadi Kekerasan di Jalur Gaza dan Yerusalem?
Israel mengumumkan dimulainya serangan yang diantisipasi di Jalur Gaza yang diduduki ketika Hamas terus membombardir negara Yahudi itu dengan roket.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Namun, tentara Israel kemudian mengklarifikasi bahwa pasukannya tidak memasuki Jalur Gaza seperti yang telah dinyatakan sebelumnya.
Mereka justru menyalahkan masalah "komunikasi internal" atas kebingungan tersebut.
Sejauh ini 65 orang telah dilaporkan tewas di Gaza dan tujuh di Israel, termasuk satu tentara.
Baca juga: Masih Terus Digempur, Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Bertambah Jadi 103 Orang
Baca juga: Israel Tengah Mempersiapkan Serangan Darat ke Jalur Gaza
Akankah konflik menjadi lebih buruk?
Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, Rabu (12/5/2021) memperingatkan bahwa kedua pihak sedang menuju "perang skala penuh".
Ketika jumlah korban tewas bertambah, mengendalikan konflik akan menjadi lebih sulit dan retorika di lapangan oleh beberapa pemimpin Israel dan Palestina telah mencerminkan tingkat permusuhan komunal yang tinggi.
Dalam pernyataan yang sangat kuat, Presiden Israel Reuven Rivlin pada Rabu (12/5/2021) mengecam "massa Arab yang haus darah" setelah kerusuhan oleh orang Arab-Israel menyebar di seluruh Israel.
Ada seruan untuk tenang tetapi hanya sedikit tanda bahwa komunitas internasional bersedia untuk campur tangan dalam konflik tersebut.
Pada Rabu (12/5/2021), Inggris mengatakan eskalasi baru-baru ini "sangat memprihatinkan" dan "kekerasan terburuk yang terlihat di sana dalam beberapa tahun".
“Seperti yang telah dijelaskan oleh Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri, siklus kekerasan ini harus dihentikan dan setiap upaya harus dilakukan untuk menghindari hilangnya nyawa, terutama anak-anak,” kata Cleverly.
Sekutu utama Israel, Amerika Serikat, telah mendukung Israel, dengan Presiden Joe Biden mengutuk serangan roket tersebut dan menjanjikan "dukungan tak tergoyahkan untuk keamanan Israel dan hak sah Israel untuk mempertahankan diri, sekaligus melindungi warga sipil."
Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan publik virtual pada hari Minggu untuk membahas kekerasan yang meningkat antara Israel dan Palestina, kata para diplomat pada Kamis (13/5/2021).
Baca juga: Serangan Jet Tempur Israel Makin Membabi Buta, Korban Meninggal di Gaza Naik Jadi 83 Orang
Baca juga: Serangan Udara Israel Meningkat, Korban Tewas di Gaza Menjadi 83 Orang
Apa yang bisa terjadi selanjutnya?
Israel pada Kamis (13/5/2021) mengatakan pihaknya mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan Gaza dan memanggil 9.000 cadangan, menjelang kemungkinan invasi darat ke wilayah yang diperintah Hamas, ketika dua musuh bebuyutan itu semakin dekat ke perang habis-habisan.