Setelah Malaysia, Giliran Singapura Berlakukan Lockdown Ketat
Singapura terakhir kali menerapkan lockdown setahun silam, saat pandemi Covid-19 gelombang pertama menyerang negara tersebut.
Penulis: Hasanudin Aco
Namun adanya pemilihan majelis legislatif negara bagian Sabah pada bulan September memicu gelombang baru.
Kasus terus berlanjut selama hampir sembilan bulan kemudian.
Baca juga: Pria 22 Tahun Diduga Meninggal Usai Disuntik AstraZeneca, Satgas: Vaksinasi Masih Berjalan
Muhyiddin lalu memberlakukan MCO di sebagian besar negara antara Januari dan Februari tahun 2021.
Pembukaan kembali ekonomi pada bulan Desember 2020 sempat menyebabkan lonjakan infeksi.
Kasus infeksi Covid-19 menunjukkan tanda-tanda mereda sejak Maret 2021.
Tetapi melonjak lagi pada pertengahan April di awal bulan puasa Ramadhan.
Pemerintah memang mengizinkan bazar makanan Ramadhan dibuka kembali setelah sempat dilarang tahun lalu, yang dianggap menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus.
Pemerintah juga memberikan izin untuk sholat Ramadhan setiap malam.
Selain itu, restoran yang biasanya tutup pada tengah malam, diperbolehkan buka hingga pukul 6 pagi.
Kasus aktif meningkat
Kasus aktif meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sebulan terakhir.
Kasus naik dari yang terendah 15.000 kasus aktif pada awal April menjadi lebih dari 37.396 kasus aktif pada hari Senin.
Baca juga: Malaysia Larang Semua Perjalanan Antarnegara Bagian dan Wilayah Selama 4 Minggu
Otoritas kesehatan telah menyaksikan lonjakan baru rawat inap ketika varian baru virus dilaporkan di Malaysia.
Pada Senin (10/5/2021), 434 pasien berada di unit perawatan intensif dengan lebih dari setengahnya membutuhkan bantuan pernapasan.
Sementara sehari sebelumnya, Malaysia mencatat jumlah kematian tertinggi sejak pandemi dimulai, yaitu dengan 26 kematian.
Sumber: Kontan.co.id/Tribunnews.com