Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tim Ubuntu Hub Dengan Anggota 2 WNI Berhasil Menjuarai Japan Hackathon II

Tim Ubuntu Hub yang dipimpin Patrick Ocheja dari Nigeria dengan 4 peserta anggotanya, dua dari Indonesia dan 2 lagi dari Nigeria.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tim Ubuntu Hub Dengan Anggota 2 WNI Berhasil Menjuarai Japan Hackathon II
Foto Richard Susilo
MoKanako Akagi yang akan berusia 50 bulan Oktober 2021 mendatang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Tim Ubuntu Hub  dengan 2 WNI (Insan NURZAMAN, Malang dan Panji Gemilang juga dari Malang) berhasil menjadi juara Japan Hackathon II yang diikuti lebih dari 200 peserta dari berbagai negara.

"Lomba Japan Hackathon IIFebruari lalu diikuti oleh 232 orang dari 46 negara termasuk Indonesia. Bahkan dari Indonesia cukup banyak pesertanya sekitar 20 orang mungkin," papar Kanako Akagi (49) penyelenggara acara tersebut khusus kepada Tribunnews.com kemarin (13/5/2021).

Tim Ubuntu Hub yang dipimpin Patrick Ocheja dari Nigeria dengan 4 peserta anggotanya, dua dari Indonesia dan 2 lagi dari Nigeria.

Selain sebagai tim terbaik yang menjuarai kompetisi tersebut, ada satu lagi tim Indonesia terdiri dari 4 WNI yang mendapatkan hadiah Money Forward Award yaitu Huud Alam, Bandung, Resty Asmauryanah, Bandung, Malida Magista, Yogyakarta, dan Gusti Triandi Winata  dari  Bandung.

Wanita cantik dari Kyoto Akagi juga merasa senang dengan banyaknya partisipan dari Indonesia, bahkan berharap di tahun-tahun mendatang lebih banyak lagi peserta dari Indonesia berpartisipasi dalam acara tersebut (https://www.japanhackathon.com/).

Hadiah juara pertama tim Ubuntu Hubadalah uang tunai 500.000 yen yang disumbangkan oleh salah satu sponsor acara tersebut, Almacreation.

BERITA TERKAIT

Acara diselenggarakan oleh  Kyoto University Entrepreneurship International (KUIEC) yang terdiri dari semua member yang pernak sekolah di Universitas Kyoto (https://kuiec.com/).

"Mohon maaf, kalau bukan lulusan atau pekerja atau peneliti yang terkait dengan Universitas Kyoto tidak bsia bergabung saat ini," papar Akagi lagi.

Japan Hackathon dilakukan tahun lalu pertama kali dengan bantuan pemda Kyoto dan mendapat bantuan satu juta yen. Kini yang kedua kali juga bantuan dari pemda Kyoto serta sumbangan para sponsor sehingga terkumpul sekitar 1,1 juta yen.

Acara ini merupakan acara internasional 52 jam yang mengumpulkan desainer, pengembang, pengembang bisnis, manajer proyek, inovator, siswa, dan pengusaha di seluruh dunia untuk memecahkan masalah saat ini yang kita hadapi di komunitas kita dengan menggunakan teknologi canggih, paparnya lagi.

"Ide tim Ubuntu Hub sangat menarik sekali sehingga menjadi juara," lanjutnya,

Karya tim juara dengan menggunakan teknologi blockchain (buku besar terdistribusi), ia mempresentasikan ide untuk menyediakan layanan pendidikan murah secara offline kepada anak-anak yang tidak dapat bersekolah karena penyebaran penyakit virus corona baru.

Ide tersebut sangat menarik dan dapat diimplementasikan ke mayarakat umum sehingga terpilih sebagai juara, ungkap Akagi lagi.

Patrick Ochieja dari tim mengatakan, "Ide itu lahir seiring dengan meluasnya corona. Orang yang membutuhkan karena tidak mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan seringkali tidak bisa menggunakan Internet, jadi saya ingin menyelesaikannya dengan menciptakan program tersebut bisa dipakai offline." 

Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas