Warga Australia yang Pulang dari India akan Dikarantina di Lokasi Terpencil, Kamp Pertambangan
Menurut sumber pemerintah, sebuah pesawat militer meninggalkan Australia pada hari Jumat untuk membawa bantuan ke India.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Penerbangan repatriasi pertama bagi warga Australia dari India yang dilanda Covid-19 akan tiba pada hari Sabtu (15/5/2021) hari ini.
Sekitar 150 warga negara Australia akan menjalani karantina selama dua minggu di sebuah kamp pertambangan tua di lokasi terpencil Northern Territory.
Penerbangan tersebut akan menjadi yang pertama setelah pencabutan larangan dua minggu bagi siapa pun yang datang dari India, termasuk warga negara Australia, yang bertujuan untuk mencegah varian virus corona baru yang menyebar dengan cepat.
India telah melaporkan lebih dari 300.000 infeksi virus corona setiap hari selama tiga minggu terakhir.
Kasus ini membebani sistem kesehatan negara itu.
Baca juga: Menyebar Lebih Cepat, Varian Covid-19 B1617 dari India Terdeteksi di 8 Negara Amerika hingga Inggris
Menurut sumber pemerintah, sebuah pesawat militer meninggalkan Australia pada hari Jumat untuk membawa bantuan ke India.
Pesawat akan kembali dengan warga dan penduduk tetap atau permanent resident, yang semuanya harus dinyatakan negatif Covid-19 sebelum naik pesawat.
"Para penumpang kemudian akan menuju ke kamp penambangan yang diubah di Howard Springs untuk karantina mereka," kata juru bicara departemen kesehatan Northern Territory.
Pemerintah akan meningkatkan lebih dari dua kali lipat kapasitas fasilitas Howard Springs, 25 km tenggara kota Darwin.
Fasilitas ini akan dipakai untuk menangani 2.000 orang setiap dua minggu mulai bulan Juni.
Ada sekitar 9.000 warga Australia dan penduduk tetap di India yang berharap bisa pulang.
Dua penerbangan repatriasi Royal Australian Air Force ke Northern Territory dijadwalkan bulan ini.
Pihak berwenang berencana untuk memulangkan sekitar 1.000 orang pada akhir Juni. Orang-orang yang rentan akan menjadi prioritas.
Australia menutup perbatasan internasionalnya pada Maret 2020 untuk semua kecuali warga negara dan penduduk tetap.