Tak Hanya Bersuara di Media Sosial, Bella Hadid Turun ke Jalan Ikut Aksi Bela Palestina di New York
Melihat aksi yang dilakukan Bella Hadid, model cantik ini mendapatkan serbuan pujian dari para penggemar mendukung aksi Bella dalam membela Palestina
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Kisruh Israel-Palestina terus menjadi pembahasan publik Internasional, termasuk para selebritis hollywood, satu di antaranya yakni Bella Hadid.
Sudah sepekan, tak henti-hentinya supermodel asal Amerika Serikat ini menyuarakan kebebasan Palestina di sosial medianya.
Bahkan baru-baru ini ia juga turut dalam aksi bela Palestina di New York.
Hal tersebut diketahui dari unggahannya di postingan dan stories Instagramnya.
Terlihat dirinya tampil cantik dengan mengenakan penutup kepala seperti sorban dan juga pakaian hitam.
Bella dengan bangga membawa bendera Palestina yang merupakan Tanah Airnya. Ia juga bersemangat kumpul bersama rekannya yang juga peduli pada Palestina.
Dalam keterangan unggahannya, Bella menyebut mereka merupakan sosok yang cerdas, cantik, penuh kasih, baik hati, serta murah hati.
"Cara hati saya merasakan .. Berada di sekitar banyak orang Palestina yang cantik, cerdas, hormat, penuh kasih, baik hati, dan murah hati ini di satu tempat ... rasanya utuh! Kami adalah jenis langka !!," tulis Bella, Minggu (16/5/2021).
Selain itu, ia juga terus menyuarakan bahwa Palestina merupakan negara yang merdeka.
Bella juga selalu merasa bangga bisa menjadi keturunan bangsa Palestina.
Baca juga: Seleb Dunia yang Dukung Israel atau Palestina: Gal Gadot, Rihanna, Bella Hadid, hingga Zayn Malik
"Palestina merdeka sampai Palestina merdeka !!! P.s. Tetesan Palestina itu nyata ???? #FreePalestine," ungkapnya.
Melihat aksi yang dilakukan Bella Hadid, model cantik ini mendapatkan serbuan pujian dari para penggemarnya.
Banyak yang mendukung aksi Bella Hadid dalam membela Palestina.
Seperti diketahui, beberapa hari terakhir telah terjadi konflik di Yerusalem, West Bank dan Gaza.
Ketegangan dipicu oleh rencana penggusuran terhadap beberapa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.