Mantan Ketua IM Japan Sekaligus Agen Pemagang Indonesia di Jepang Tersandung Kasus KKN
Jumlah total transaksi KKN mencapai hampir 600 juta yen, dan Kantor Kabinet mulai untuk menyelidiki kasus KKN yang melibatkan Kyoei Yanagisawa.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan Ketua IM Japan, Kyoei Yanagisawa (77), Yayasan Pengembangan SDM Internasional Jepang yang didirikan oleh kementerian tenaga kerja Jepang sebagai badan amakudarinya, tersandung kasus KKN (kolusi, korupsi dan nepotisme).
IM Japan secara istimewa memesan barang dari perusahaan yang dijalankan oleh kenalan mantan ketua.
"Dari pemeriksaan panitia pihak ketiga ditemukan adanya dugaan perusahaan melakukan transaksi yang melanggar Undang-Undang Sertifikasi Yayasan Kepentingan Umum yang melarang pemberian keuntungan kepada pihak tertentu," ungkap TV NHK, Minggu (16/5/2021).
Jumlah total transaksi KKN mencapai hampir 600 juta yen, dan Kantor Kabinet--yang mengawasi perusahaan kepentingan publik--mulai untuk menyelidiki, bahkan mengatakan, "Kita memiliki keraguan yang serius."
Kyoei Yanagisawa bersikeras dalam sebuah wawancara dengan NHK bahwa "tidak ada pengakuan bahwa mereka telah menguntungkan vendor tertentu."
Yayasan IM Japan yang didirikan untuk kepentingan umum di Chuo-ku, Tokyo, adalah organisasi penerima terbesar untuk pemagang praktik kerja asing di Jepang, khususnya pemagang Indonesia, yang didirikan pada tahun 1991.
Biaya bimbingan adalah sumber utama pendapatan.
NHK telah memperoleh laporan penelitian yang dikumpulkan tahun lalu oleh komite pihak ketiga yang terdiri dari pengacara luar.
Menurut laporan tersebut, IM Japan mengutamakan perusahaan yang dijalankan oleh kenalan wanita mantan Ketua Yanagisawae yang juga mantan pejabat Kementrian Tenaga Kerja dan perusahaan yang diperkenalkan oleh kenalan ini selama kurang lebih 9 tahun hingga akhir tahun 2020.
Artinya dia memesan barang dan bisnis secara kolusi.
Hal itu secara khusus, bertentangan dengan aturan internal penawaran kompetitif umum, semua kontrak dibuat secara sukarela, dan hanya beberapa eksekutif yang membuat keputusan tanpa melalui departemen yang bertanggung jawab.
Mantan Ketua Yanagisawa pernah menginstruksikan staf untuk menambahkan perusahaan kenalan.
Jumlah transaksi sekitar 600 juta yen dalam 9 tahun sampai dengan 2020.