Israel Berkali-kali Gagal Lenyapkan Muhammad Deiff, Pemimpin Sayap Militer Hamas
Muhammad Deif, telah berada dalam daftar paling dicari Israel selama lebih dari 25 tahun.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) gagal melenyapkan kepala sayap militer Hamas, Muhammad Deif, setidaknya dua kali selama satu setengah minggu pertempuran terakhir.
Sumber intelijen militer Israel mengungkapkan hal ini kepada The Times of Israel, Selasa malam (18/5/2021). Deif disebut mampu meloloskan diri tanpa cedera.
Sepanjang kampanye IDF yang sedang berlangsung di Jalur Gaza melawan Hamas, militer mengatakan salah satu tujuan utamanya adalah membunuh para pemimpin tertinggi kelompok itu.
Sebagian besar mereka kini bersembunyi menghindari serangan IDF. Deif secara khusus telah disebut sebagai target potensial.
Meski demikian pejabat pertahanan Israel percaya operasi saat ini, yang diberi nama Operasi Penjaga Tembok, sebagian besar telah mencapai tujuan.
Yaitu, secara substansial melemahkan Hamas dan Jihad Islam Palestina, kelompok paling kuat kedua di Gaza.
Baca juga: Analisis Konflik Israel-Palestina, Netanyahu-Hamas Punya Pakta Politik Tak Tertulis
Baca juga: Israel Hancurkan Rumah Pemimpin Tertinggi Hamas di Gaza
Pejabat militr Israel kepada Channel 12 menambahkan, mereka berharap melanjutkan misi khusus untuk memburu Deif dan komandan Hamas lainnya.
Pemimpin sayap militer Hamas yang sulit ditangkap, Muhammad Deif, telah berada dalam daftar paling dicari Israel selama lebih dari 25 tahun.
Ia disangkaterlibat perencanaan dan pelaksanaan sejumlah besar serangan teror, termasuk banyak pengeboman bus di tahun-tahun sebelumnya.
Militer Israel menganggap Deif sebagai komandan lapangan yang terampil. Sebelum dua upaya Israel gagal bulan ini, dinas keamanan Israel mencoba membunuh Deif setidaknya lima kali selama beberapa tahun terakhir.
Upaya semacam itu yang pertama terjadi pada 2001, yang kedua 2002. Serangan atasnya membuat Deif kehilangan matanya. Serangan ketiga dilakukan setahun kemudian.
Operasi serangan lain dilakukan 2006, membuat Deif terluka parah. Ia kehilangan kedua kaki dan satu lengannya.
Pada 2014, selama perang Gaza tahun itu, Israel sekali lagi berusaha untuk membunuh Deif, tetapi tidak berhasil.
Operasi itu malah membunuh istrinya, bayi laki-laki dan anak perempuannya yang berusia 3 tahun. Israel awalnya percaya Deif terbunuh dalam serangan itu, tapi kemudian diketahui ia selamat.