Israel Berkali-kali Gagal Lenyapkan Muhammad Deiff, Pemimpin Sayap Militer Hamas
Muhammad Deif, telah berada dalam daftar paling dicari Israel selama lebih dari 25 tahun.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Pada Minggu, Kepala Komando Selatan IDF, Eliezer Toledano, yang telah memainkan peran kunci dalam pertempuran melawan Hamas di Gaza, mengatakan Deif, serta pemimpin Hamas di Gaza Yahya Sinwar, jadi target serangan Israel.
"Muhammad Deif dan Yahya Sinwar, telah dan tetap berada dalam pengawasan Israel," kata Toledano dalam wawancara dengan berita Channel 12.
Di tengah meningkatnya pembicaraan tentang kemungkinan gencatan senjata, Toledano mengatakan semakin banyak waktu yang dimiliki tentara untuk melaksanakan tujuan militernya terhadap target teror di Jalur Gaza, semakin baik.
Sinwar berada di urutan kedua setelah ketua politbiro Hamas Ismail Haniyeh dalam hierarki kelompok perlawanan itu.
Dia menghabiskan beberapa dekade di penjara Israel setelah dihukum pada 1989 karena melakukan penculikan dan eksekusi dua tentara Israel.
Dikenal para interogator Israelnya sebagai "Penjagal dari Khan Younis" karena eksekusi antusiasnya terhadap warga Palestina yang diduga bekerja sama dengan Israel, Sinwar dibebaskan dari penjara sebagai bagian dari pertukaran tahanan Gilad Shalit 2011 antara Israel dan Hamas.
Pada Sabtu malam lalu, IDF mengebom rumah Yahya Sinwar di Gaza. Mereka menuduh rumah itu jadi infrastruktur teroris.
Dianggap radikal bahkan di dalam Hamas, Sinwar terkenal karena peran utamanya dalam mendirikan sayap militer dan layanan keamanan Hamas.
Brigade Izz al-Din al-Qassem dan Majd, masing-masing, telah melakukan banyak serangan teror terhadap Israel, serta membunuh warga Palestina yang dituduh bekerja sama dengan Israel.
Namun, terlepas dari pandangan garis kerasnya, Sinwar dianggap sebagai salah satu suara utama di Hamas yang mendorong perjanjian gencatan senjata jangka panjang dengan Israel.(Tribunnews.com/ToI/xna)