67.000 Data Pelanggan dari 5.700 Kantor Pos di Jepang Hilang
Japan Post mengumumkan bahwa empat kantor pos telah kehilangan dokumen yang berisi informasi tentang 318 pelanggan yang memperdagangkan dana perwalian
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan bahwa Japan Post dan Japan Post Bank mungkin telah kehilangan dokumen yang berisi informasi pelanggan dari sekitar 5.700 kantor pos yang tersebar di Jepang.
"Kami akan terus menindaklanjuti status perlindungan informasi pelanggan oleh Japan Post Group dan status perumusan tindakan pencegahan kekambuhan di Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi sebagai badan pengatur dan Badan Jasa Keuangan," ungkap Katsunobu Kato pada konferensi pers, Kamis (20/5/2021).
Dari 5.700 kantor pos tersebar di Jepang, sebanyak lebih dari 67.000 informasi data pelanggan telah hilang.
Pada November 2020, Japan Post mengumumkan bahwa empat kantor pos telah kehilangan dokumen yang berisi informasi tentang 318 pelanggan yang memperdagangkan dana perwalian dan obligasi pemerintah.
Baca juga: Mengenal Mogami, Kapal Fregat Jepang yang Akan Dikirim dan Diproduksi Bersama di Indonesia
Menanggapi hal tersebut, ketika kantor pos nasional diperiksa, ternyata angka data yang hilang menggelembung dan kini dipastikan sekitar 5.700 kantor pos ternyata telah kehilangan dokumen untuk 67.000 data orang saat ini.
Meskipun penyelidikan terus berlanjut, informasi tersebut dibuang secara tidak sengaja sebelum jangka waktu penyimpanan yang ditetapkan oleh peraturan perusahaan, dan Japan Post yakin bahwa kecil kemungkinan informasi tersebut bocor ke tangan yang tak bertanggungjawab.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.