Gelombang Kedua Covid di Nepal Diperkirakan Lebih Buruk dari India
Rekor jumlah infeksi dan kematian melanda Nepal, memicu kekhawatiran gelombang kedua mungkin lebih buruk daripada India.
Editor: hasanah samhudi
Ketiga saudara laki-laki berusia 40-an itu dirawat di rumah sakit pemerintah Bheri setelah mengalami komplikasi kesehatan.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Nepal Minta Dikirimkan 1,6 Juta Dosis Vaksin Astra Zeneca
“Para dokter tidak dapat menyelamatkan mereka meskipun telah berusaha semaksimal mungkin. Mungkin itu kehendak Allah," kata Shahbaz kepada Al Jazeera melalui telepon.
Zahir, bungsu dari tujuh bersaudara, adalah mantan anggota tim kriket nasional U-19. "Dia (Zahir) adalah yang terkuat di antara semua saudara," kata Shahbaz.
Shahbaz sendiri sedang menjalani isolasi mandiri. Ia hanya bisa berduka dan menyesali infrastruktur Kesehatan yang buruk.
“Saya berterima kasih kepada petugas kesehatan karena mereka mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan orang lain. Tapi saya pikir pemerintah dan politisi tidak menjalankan tugasnya,” katanya.
Biren Budhathoki, seorang penduduk Dang di Nepal barat, mengatakan sepupunya meninggal karena diagnosis yang tertunda pada 14 Mei lalu.
Baca juga: Masuk Jepang, Warga Negara Pakistan, India dan Nepal Harus Karantina Khusus Selama 6 Hari
Kebanyakan rumah sakit, kecuali yang besar di kperkotaan, tidak memiliki mesin untuk tes polymerase chain reaction (PCR), yang sangat penting untuk diagnosis tepat waktu dan menghindari kematian.
“Saat kami mendapatkan hasil tes PCR, sepupu saya sudah terkena pneumonia. Dia meninggal tak lama setelah kami memindahkannya ke rumah sakit Covid-19 dari panti jompo di Salyan,” kata Budhathoki.
Peningkatan jumlah kasus di negara membuat Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli dan menteri kesehatan secara terbuka mengakui bahwa rumah sakit kewalahan oleh pasien.
“Jumlah infeksi membebani sistem perawatan kesehatan; menjadi sulit untuk menyediakan pasien dengan tempat tidur rumah sakit yang mereka butuhkan,” tulis Oli dalam artikel opini di surat kabar Guardian. Ia mendesak masyarakat internasional untuk membantu.
Para ahli telah mengaitkan lonjakan di Nepal dengan gelombang kedua yang menghancurkan di tetangga utaranya, India. Dengan infrastruktur saat itu, dikhawatirkan gelombang dua Covid-19 akan memperparah situasi di Nepal.
Hingga pertengahan April, kematian akibat Covid terbatas pada satu digit. Pada 6,51, tingkat kematian harian per satu juta di Nepal saat ini adalah yang terburuk di Asia Selatan.
Masalah umum Nepal adalah kurangan tempat tidur. Nepal hanya memiliki sekitar 18.900 tempat tidur umum, 1.450 ICU dan 630 tempat tidur ventilator di seluruh negeri.
Angka ini sangat kecil jika dibandingkan dengan Kota New Delhi saja. Ibukota India itu memiliki lebih dari 4.000 tempat tidur ICU, padahal jumlah penduduk kotanya lebih sedikit dari Nepal.
Baca juga: Muslim India Protes Masjid Tua Diruntuhkan, Puingnya Dibuang ke Sungai