Gelombang Kedua Covid di Nepal Diperkirakan Lebih Buruk dari India
Rekor jumlah infeksi dan kematian melanda Nepal, memicu kekhawatiran gelombang kedua mungkin lebih buruk daripada India.
Editor: hasanah samhudi
Anup Bastola, kepala konsultan di rumah sakit Sukraraj, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa semua pasien di ICU dalam kondisi kritis.
“Meskipun kami memiliki 24 tempat tidur ICU, kami hanya memiliki 12 ventilator. Semuanya butuh ventilator tapi kami belum bisa menyediakannya,” ujarnya.
Jumlah dokter per kapita Nepal juga termasuk yang terendah di dunia, dengan 0,17 dokter per 1.000 penduduk, sedangkan India memiliki 1,34 dokter per 1.000 penduduk.
Setidaknya 12 pasien ICU telah kehilangan nyawa karena kekurangan oksigen sejak minggu lalu, menurut laporan media.
Dalam beberapa pekan terakhir, bantuan medis, termasuk tangki oksigen, telah mengalir dari seluruh dunia. Tetapi para pejabat mengatakan bahwa itu tidak cukup untuk memenuhi permintaan.
Banyak orang Nepal yang tinggal di luar negeri telah ikut serta. Hampir sepertiga orang Nepal bekerja di luar negeri.
Baca juga: Empat Orang di Inggris Tewas oleh Varian Baru Covid-19 dari India
Pada hari Rabu (19/5), Kementerian Kesehatan dan Kependudukan mengonfirmasi telah mendeteksi varian Covid ketiga di negara tersebut, B.1.617.2, varian yang pertama kali terdeteksi di India yang dianggap sangat menular.
Varian baru terdeteksi di 97 persen sampel yang dikumpulkan dari 35 distrik di negara tersebut. Dua varian lainnya adalah B.1.617.1 dan B.1.1.7.
“Kami mungkin berada di suatu tempat di sekitar puncak karena tingkat infeksi, menurut perkiraan konservatif pemerintah sendiri, adalah antara 40 hingga 50 persen,” kata Basu Dev Pandey, salah satu ahli virologi terkemuka di Nepal dan mantan kepala Divisi Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit di bawah naungan Nepal. Kementerian Kesehatan dan Kependudukan.
“Tingkat keparahan infeksinya sangat mirip dengan India. Selain itu, kami juga berbagi perbatasan terbuka yang panjang di mana pergerakan lintas batas sebagian besar masih tidak diatur. Penerbangan kedua negara masih beroperasi, ”kata Pandey. Kathmandu telah melarang penerbangan internasional lainnya. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)