Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Analis Mengapa Israel Hancurkan Rumah, Serang Warga, dan Gedung Vital di Gaza

Sejak eskalasi konflik Israel dan Palestina pada 10 Mei lalu, negara Yahudi telah menghancurkan lebih dari 184 bangunan vital di Jalur Gaza.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Penjelasan Analis Mengapa Israel Hancurkan Rumah, Serang Warga, dan Gedung Vital di Gaza
MOHAMMED ABED / AFP
Seorang pria Palestina mengendarai kereta keledai di samping kantor televisi dan radio Al Aqsa yang dikelola Hamas yang hancur dalam serangan Israel di pusat Kota Gaza pada 29 Juli 2014. Setelah dua malam tanpa serangan udara, kekerasan kembali ke Gaza. langit semalam, dengan puluhan lebih orang Palestina tewas dan pesawat tempur Israel menghantam 60 sasaran, di antaranya adalah stasiun pembangkit listrik utama dan rumah seorang pejabat tinggi Hamas. 

"Jadi propaganda Israel (mengaku) memberikan peringatan untuk alasan kemanusiaan sebelum serangan adalah omong kosong," kata Abu Ramadhan.

Meski Israel mengakui serangannya membunuh warga sipil, Abu Ramadhan menilai pemboman di Jalan Al Wehda memiliki tujuan khusus.

Dia menilai, Israel ingin menciptakan ketidakpuasan dan membuat warga Palestina menentang kelompok bersenjata di Gaza.

"Target-target ini, yang secara langsung mempengaruhi warga sipil, ditujukan untuk merusak reputasi kelompok bersenjata dengan menciptakan celah di antara mereka dalam hal dukungan," kata Abu Ramadan.

"Mendorong orang-orang Palestina untuk menuntut kelompok militer agar berhenti menembakkan roket ke Israel, yang berarti kehilangan dukungan rakyat dan itulah yang menjadi andalan Israel," pungkasnya.

Namun Wali Kota Gaza, Yahya al-Sarraj menilai keinginan rakyat Palestina untuk gecatan senjata bukan semata-mata membebaskan Israel dan menyalahkan kelompok militer.

"Banyaknya kematian warga sipil dan kerusakan berat yang terjadi di Jalur Gaza adalah upaya putus asa untuk mendemoralisasi ketabahan dan kemauan kuat rakyat kami," kata al-Sarraj.

Berita Rekomendasi

Kendati demikian, kata al Sarraj, para korban serangan Israel justru menunjukkan tekad kuat.

"Mereka tahu serangan ini bukan hanya perang di Gaza, tetapi perpanjangan dari kebijakan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki," tambahnya.

Serangan jet-jet tempur Israel sepanjang Jumat kemarin menghancurkan kantor pusat Bank al-Intaj di Gaza, yang berdekatan dengan RS Al-Shefa.
Serangan jet-jet tempur Israel sepanjang Jumat kemarin menghancurkan kantor pusat Bank al-Intaj di Gaza, yang berdekatan dengan RS Al-Shefa. (Anadolu Agency)

Baca juga: Massa Gelar Aksi Bela Palestina di Kedubes Amerika: Stop Bombing Gaza

Baca juga: Pejabat Hamas Prediksi Gencatan Senjata Israel-Palestina akan Segera Terjadi: Mungkin dalam 24 Jam

Gaza merupakan salah satu wilayah terpadat di dunia.

Selama ekalasi kekerasan, Israel menargetkan jalan, areal rumah sakit, jalur komunikasi, listrik, pembuangan limbah, pipa air, hingga akses ambulans.

Bahkan kafe, pabrik, pertokoan, pusat amal, pabrik kasur dan es krim, hingga sekolah turut dibom.

Al-Sarraj mengatakan pabrik dihancurkan untuk melemahkan ekonomi Jalur Gaza dan membuat warga putus asa.

Total kerugian mencapai 322,3 juta dolar Amerika Serikat menurut pejabat lokal.

Berita terkait Israel Serang Jalur Gaza

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas