Menlu Palestina: Yerusalem Adalah Inti Konflik dengan Israel
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengungkap akar konflik Israel dengan negaranya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Yerusalem tetap menjadi jantung konflik Israel-Palestina.
Masyarakat Palestina berharap Yerusalem Timur yang saat ini diduduki Israel bisa terbebas.
Palestina ingin Yerusalem menjadi ibu kota negaranya di masa depan.
Kerugian yang Ditanggung Gaza
Pejabat Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Gaza, Naji Sarhan memperkirakan kerugian finansial yang dialami Gaza pasca serangan Israel mencapai USD 150 juta.
Serangan udara dan artileri menghancurkan hampir 17.000 rumah dan tempat bisnis di Gaza, dikutip dari Arab News.
Sebanyak 53 sekolah, enam rumah sakit, empat masjid juga terdampak.
Bahkan 50 persen infrastruktur pasokan air Gaza rusak, sehingga 800.000 orang tidak memiliki akses air bersih.
Qatar Berjanji Hentikan Serangan Israel
Baca juga: Penyelesaian Konflik Israel dan Palestina, Indonesia Bisa Ambil Peran Lebih Besar
Baca juga: KSP: Ada atau Tidak Surat Pimpinan Hamas ke Jokowi, Keberpihakan RI kepada Palestina Tidak Surut
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani berjanji akan menghentikan serangan Israel pada Palestina dan Al Aqsa, katanya kepada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dalam sambungan telepon.
Abbas sebelumnya menjelaskan kondisi Jalur Gaza dan berterima kasih atas dukungan Qatar kepada negaranya, lapor QNA dikutip dari Al Jazeera.
Penguasa Qatar pada Sabtu (22/5/2021) menegaskan kembali dukungan negara Teluk kepada "warga Palestina yang bersaudara dan tujuan mereka yang adil."
Emir berjanji menyatukan negara Arab dan Muslim untuk menghentikan serangan Israel terhadap rakyat Palestina dan Masjid Al Aqsa.
Penyerangan pasukan keamanan Israel kepada jamaah di Masjid Al Aqsa selama Ramadhan lalu merupakan momok utama dari pertempuran antara Hamas dengan Israel belakangan.
Berita terkait Israel Serang Jalur Gaza
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)