Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Respons Negara-negara Eropa atas Aksi Belarusia yang Alihkan Pesawat dan Tangkap Jurnalis Oposisi

Negara-negara Uni Eropa mengutuk aksi Belarusia yang mengalihkan pesawat dan menahan jurnalis oposisi, serta meminta penyelidikan segera

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
zoom-in Respons Negara-negara Eropa atas Aksi Belarusia yang Alihkan Pesawat dan Tangkap Jurnalis Oposisi
Twitter papadimoulis
Ryanair, Roman Protasevich. Seorang jurnalis Belarusia ditangkap setelah pesawat yang dinaikinya diminta mendarat di bandara lain, dengan alasan ada ancaman keamanan 

TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin Uni Eropa akan membahas respons mereka terhadap apa yang disebut sebagai "pembajakan" dan "tindakan yang mengejutkan".

Otoritas Belarusia menggunakan jet tempur untuk memaksa pesawat sipil, yang sedang terbang menuju Lituania, untuk mendarat di negaranya, dengan alasan ada ancaman bom.

Setelah pesawat mendarat, polisi Belarusia menangkap jurnalis oposisi Roman Protasevich.

Dilansir BBC.com, pria berusia 26 tahun itu naik pesawat Ryanair, yang terbang dari ibu kota Yunani, Athena menuju Vilnius, Lithuania.

Pesawat itu masih berada di wilayah udara Belarusia ketika diperintahkan untuk mengalihkan pesawat ke bandara ibu kota mereka sendiri, Minsk.

Baca juga: Jurnalis di Belarusia Ditangkap setelah Pesawat yang Dinaikinya Diminta Mendarat di Bandara Lain

rute pesawat yang dinaiki Roman Protasevich
rute pesawat yang dinaiki Roman Protasevich (BBC)

Saksi mata mengatakan aktivis itu "sangat ketakutan" ketika mengetahui pesawat akan mendarat di Minsk.

Protasevich mengatakan kepada sesama penumpang bahwa dia akan menghadapi hukuman mati di sana.

Berita Rekomendasi

Belarusia adalah satu-satunya negara Eropa yang masih menerapkan hukuman mati.

Media pemerintah di Belarus mengatakan Presiden Alexander Lukashenko lah yang secara pribadi memberikan perintah untuk pindah pendaratan.

Pesawat itu mendarat di Vilnius lebih dari enam jam setelah jadwal kedatangan seharusnya.

Sejak memenangkan pemilu yang disengketakan Agustus lalu, presiden Lukashenko telah memerintah negara itu sejak 1994.

Ia telah menindak suara-suara yang tidak setuju.

Banyak tokoh oposisi telah ditangkap sementara yang lain melarikan diri ke pengasingan.

Insiden itu menuai kecaman tajam dari seluruh Uni Eropa.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas