India Catat Kasus Baru Terendah Capai 165.553 dan 3.460 Orang Meninggal Karena Covid-19
Sehingga total jumlah korban tewas mencapai 325.972, berdasarkan data kementerian kesehatan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MUMBAI -- India melaporkan kasus harian terendah dalam 46 hari terakhir, pada Minggu (30/5/2021).
Otoritas kesehatan India mencaat kasus baru infeksi virus corona mencapai 165.553 kasus selama 24 jam terakhir.
Dengan begitu total kasus infeksi di negara Asia Selatan itu sekarang mencapai 27,9 juta.
Sementara kasus kematian tercatat naik sebanyak 3.460 orang dalam 24 jam terakhir.
Sehingga total jumlah korban tewas mencapai 325.972, berdasarkan data kementerian kesehatan.
Tambahan kasus harian di India telah terjadi sejak Jumat (28/5/2021) sebanyak 186.364 kasus baru infeksi Covid-19 selama 24 jam terakhir. Angka kenaikan kasus harian kali ini adalah terendah sejak 14 April lalu.
Baca juga: Jelang Hari Ulang Tahun, Fadli Zon Positif Covid-19: Maret Lalu Sudah Dua Kali Vaksin
Penghitungan resmi India tentang kasus harian virus corona telah turun drastis dalam beberapa hari terakhir, menawarkan harapan baru bahwa gelombang kedua telah surut.
Tetapi ada kekhawatiran serius bahwa banyak kasus infeksi baru tidak dilaporkan, sebagian besar karena pengujian di pedesaan masih berlangsung.
Bulan ini, India membuka kampanye vaksinasi virus corona kepada semua orang yang berusia 18 tahun ke atas.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Tembus 9000, Malaysia Terapkan Lockdown Nasional 1-14 Juni 2021
Namun, belum dapat memenuhi permintaan vaksin meskipun menjadi salah satu produsen vaksin terbesar di dunia.
India telah menginokulasi rakyatnya dengan vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal di Serum Institute of India, Covaxin yang dibuat oleh perusahaan lokal Bharat Biotech dan telah mulai meluncurkan Sputnik V Rusia.
Baca juga: Jepang Telah Perpanjang Keadaan Darurat Covid-19 di Tokyo Selama 20 Hari, Demi Olimpiade yang Aman
Perdana Menteri Narendra Modi menghadapi kritik atas kegagalan untuk mengamankan vaksin karena hanya sekitar 3 persen dari 1,3 miliar populasi India telah sepenuhnya divaksinasi, tingkat terendah di antara 10 negara dengan kasus terbanyak.
Untuk memenuhi permintaan domestik, India menghentikan sementara ekspor vaksin pada bulan Maret, setelah menyumbangkan atau menjual lebih dari 66 juta dosis.
Namun, India masih menghadapi kekurangan vaksin dan beberapa pemerintah negara bagiannya, dan bahkan kota-kota seperti Mumbai, telah meluncurkan tender global atau mencari ekspresi minat dari perusahaan-perusahaan seperti Pfizer, Moderna dan Johnson dan Johnson untuk persediaan mendesak.(Reuters/Channel News Asia)