Massa Pro-Palestina di Washington Minta AS Hentikan Bantuan ke Israel hingga Ancam Lawan Politisi
Massa pro Palestina di Washington gelar unjuk rasa pada Sabtu (29/5/2021), minta AS hentikan bantuan ke Israel hingga ancam akan lawan politisi.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 1.000 orang berunjuk rasa di Washington untuk mendukung Palestina, Sabtu (29/5/2021).
Dalam demonstrasi yang berlangsung di tangga Lincoln Memorial itu, massa juga menyerukan untuk diakhirnya bantuan Amerika Serikat ke Israel.
Dikutip dari Channel News Asia, demonstrasi tersebut digelar menyusul gencatan senjata yang mengakhiri 11 hari pertempuran sengit antara Israel dan gerakan Islamis Hamas di Jalur Gaza selama ini.
"Kami berharap dapat mengirimkan pesan yang jelas kepada pemerintah Amerika Serikat bahwa hari-hari mendukung negara Israel tanpa dampak telah berakhir," salah satu demonstran, pengacara Washington Sharif Silmi, 39 tahun, mengatakan saat dia berdiri di antara kerumunan, di mana banyak pengunjuk rasa memegang bendera Palestina berwarna merah, putih, hijau dan hitam.
Sharif Silmi menambahkan, pihaknya akan melawan politisi mana pun yang terus mendanai bantuan berupa senjata ke Israel.
Baca juga: Ribuan Warga Amerika Unjuk Rasa Dukung Palestina dan Tuntut AS Setop Dukungan ke Israel
Baca juga: RI Tuntut Solusi Permanen dari Dewan HAM PBB Terkait Perlindungan Rakyat Palestina
Massa pro demokrasi juga akan menentang mereka bahkan siap mendanai lawan-lawan mereka sampai politisi tersebut keluar dari jabatan mereka.
"Kami akan melawan politisi mana pun yang terus mendanai senjata ke Israel," kata Sharif Silmi.
"Kami akan menentang mereka, kami akan memberikan suara menentang mereka, kami akan mendanai lawan-lawan mereka, sampai kami mengeluarkan mereka dari jabatan,' lanjutnya.
Sharif Silmi menegaskan sekarang ada oposisi yang luas di AS terhadap bagaimana Israel memperlakukan Palestina, yang dia persamakan dengan apartheid di Afrika Selatan.
"Orang-orang sekarang telah bangun, dan kami melawan. Baik muda Yahudi, muda Muslim, muda kulit hitam, muda kulit putih, ada pergeseran generasi," kata Sharif Silmi.
Orang-orang dari berbagai etnis kini siap bekerjasama demi perubahan dan kebebasan rakyat Palestina, lanjut Sharif Silmi.
"Dan orang-orang bekerja lintas kelompok etnis, kelompok ras, untuk bekerja demi perubahan dan kebebasan dan pembebasan bagi rakyat Palestina," kata Sharif Silmi.
Sementara itu, Lama Alahmad, warga negara tetangga Virginia yang berasal dari Palestina, mengatakan opini publik AS kini lebih berpihak pada perjuangan Palestina.
"Ada perubahan besar yang terjadi di AS sehubungan dengan perjuangan Palestina mencari tanah air yang berdaulat," kata Lama Alahmad.