Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO Ganti Nama Varian Covid-19 dengan Huruf Yunani untuk Hindari Stigmatisasi terhadap Suatu Negara

WHO mengganti nama varian Covid-19 dengan huruf Yunani untuk menghindari stigmatisasi terhadap suatu negara, tempat pertama kali varian terdeteksi.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in WHO Ganti Nama Varian Covid-19 dengan Huruf Yunani untuk Hindari Stigmatisasi terhadap Suatu Negara
freepik
Ilustrasi Covid-19. WHO mengganti nama varian Covid-19 dengan huruf Yunani untuk menghindari stigmatisasi terhadap suatu negara, tempat pertama kali varian terdeteksi. 

Selain itu, WHO juga mendorong media berita dan otoritas nasional untuk mengadopsi sebutan baru tersebut.

Berikut daftar sebutan/label vairan Covid-19 dikutip dari laman resmi WHO:

1. Varian B.1.1.7 pertama kali terdeteksi di Inggris pada September 2020, kini menjadi Alpha.

2. Varian B.1.351 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada Mei 2020, kini menjadi Beta.

3. Varian P.1 pertama kali terdeteksi di Brasil pada November 2020, kini menjadi Gamma.

4. Varian B.1.617.2 pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020, kini menjadi Delta.

5. Varian B.1.427/B.1.429 pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat pada Maret 2020, kini menjadi Epsilon.

BERITA REKOMENDASI

6. Varian P.2 pertama kali terdeteksi di Brasil pada April 2020, kini menjadi Zeta.

7. Varian B.1.525 terdeteksi di beberapa negara pada Desember 2020, kini menjadi Eta.

8. Varian P.3 pertama kali terdeteksi di Filipina pada Januari 2021, kini menjadi Theta.

9. Varian B.1.526 pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat pada November 2021, dan ditetapkan sebagai VOI pada 24 Maret 2021, kini menjadi Iota.

10. Varian B.1.617.1 pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020, dan ditetapkan sebagai VOI pada 4 April 2021, kini menjadi Kappa.

Baca juga: Menkes: Angka Vaksinasi Covid-19 Nasional Sentuh 27 Juta Orang

Baca juga: Cegah Stigma Negatif, WHO Ganti Nama Varian Covid-19 dengan Huruf Yunani

Diberitakan sebelumnya, pilihan huruf Yunani datang setelah berbulan-bulan para ahli mempertimbangkan nama lain seperti Dewi Yunani dan nama pseudo-klasik, menurut bakteriolog Mark Pallen yang terlibat dalam pembicaraan.

Akan tetapi, nama-nama tersebut urung digunakan karena banyak yang sudah menjadi merek, perusahaan, atau nama asing.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas