Inggris Catat NOL Kematian Akibat Covid-19 Kemarin, Akan Vaksin Semua Orang Dewasa
Untuk pertama kalinya dalam 10 bulan, Inggris mencatat nol kematian akibat Covid-19 dalam 28 hari
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – inggrismelaporkan tida ada kematian baru dalam 28 hari setelah tes positif Covid-19 pada Selasa (1/6).
Terakhir kali Inggris mencatat tidak ada kematian sekitar 10 bulan lalu, yaitu pada Maret 2020, sebelum negara itu memasuki lockdown pertamanya.
Data dari Universitas John Hopkins menunjukkan, jumlah kematian keseluruhan Inggris dari pandemi mencapai 127.782 dan merupakan yang tertinggi kelima di dunia.
Dan data pemerintah Inggris menunjukkan 3.165 kasus baru virus, secara umum tidak ada kenaikan pada hari sebelumnya, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (2/6).
Sementara Daily Mail melaporkan bahwa Inggris akan memberikan vaksin kepada semua orang dewasa, yang berusia 18 tahun ke atas dalam beberapa minggu mendatang.
Baca juga: Studi Inggris: Pfizer dan AstraZeneca Sangat Efektif Lawan Varian Covid India
Sejauh ini hanya orang dewasa berusia 30 tahun ke atas yang diundang untuk vaksinasi.
Selain itu, selama ini Inggris memfokuskan upaya mereka untuk memberikan dosis kedua kepada orang yang lebih tua.
Vaksinasi untuk semua orang didewasa ini diharapkan dapat membantu menghentikan penyebaran varian India. Virus India, yang telah diganti Namanya menjadi 'varian Delta', ini menyebar dengan sangat cepat di kalangan anak muda.
Menteri Kesehatan Matt Hancock dalam pidatonya hari ini akan memuji 'pahlawan vaksin luar biasa' negara itu, termasuk staf kesehatan dan sukarelawan.
Data pemerintah kemarin menunjukkan bahwa hampir tiga perempat orang dewasa mendapat satu dosis, dan hampir setengahnya menerima dosis kedua.
Baca juga: Studi Terbaru Lembaga Kesehatan Inggris Vaksin AstraZeneca Diklaim Ampuh Lawan Varian Baru Corona
Pada pidatonya di luar Jenner Institute di Oxford, tempat vaksin Oxford-AstraZeneca dikembangkan, Hancock akan memberikan penghormatan khusus kepada NHS, ilmuwan, dan angkatan bersenjata yang telah membantu memberikan 65 juta vaksin sejauh ini.
'Risiko terbesar adalah kegagalan menemukan vaksin sama sekali. Jadi kami secara eksplisit merangkul risiko sejak dini,' katanya.
Dia juga akan memuji 'dedikasi fenomenal' publik Inggris, dimana 90 persen dari warga berusia di atas 50 tahun sudah bersedia divaksin satu dosis. (Tribunnews.com/ChannelNewsAsia/DailyMail/Hasanah S