BUDAYA Palestina Sejak Dulu Senang Merawat Tamu, Sangat Cepat Mempercayai Orang dari Seluruh Dunia
Budaya Palestina yang banyak dipengaruhi oleh negara-negara tetangganya, dengan mudahnya orang Palestina mengundang Anda ke rumahnya
Editor: Muhammad Barir
Keharmonisan mengilhami Palestina dengan keindahan yang istimewa.
Contoh harmoni ini adalah situs Gereja Kelahiran dan Masjid Omar bin al-Khattab, keduanya berbagi lokasi yang sama di Manger Square di jantung kota Betlehem.
Diketahui bahwa perbatasan Palestina sepenuhnya dikendalikan oleh Israel, yang memutuskan siapa yang boleh masuk dan siapa yang tidak.
Ditambah lagi, Palestina tidak memiliki bandara sendiri.
Dari dua fakta itulah yang mengakibatkan Palestina memiliki jumlha pengunjung yagnlebih sedikit dibandingkan dengan negara lain yang memiliki kontrol atas perbatasannya sendiri, sehingga wisatawan dapat lebih mudah berkunjung.
Namun, ini tetap membuat warga Palestina lebih bersemangat untuk menjadi tuan rumah bagi tamu internasional yang datang dari berbagai negara di seluruh dunia dan mereka melakukannya dengan tangan terbuka.
Selama Anda di sini, orang-orang yang ingin membantu Anda menikmati perjalanan Anda ke Palestina akan mengelilingi Anda.
Anda mungkin mendengar mereka mengatakan “Halo” atau “Selamat datang di Palestina” atau “Apa kabar?” atau membantu Anda menemukan apa yang Anda cari, sebagai tanda keramahan dan keinginan.
Mereka ingin memastikan bahwa Anda merasa benar-benar nyaman dan diterima di tanah mereka dan di antara orang-orang mereka, tidak peduli dari negara mana Anda berasal.
Mengunjungi Palestina adalah kesempatan luar biasa bagi Anda untuk bertemu orang-orang Palestina, menjalani kehidupan sehari-hari mereka atau belajar bahasa Arab Palestina, dan mengamati konflik Israel-Palestina secara langsung.
Yang paling penting, ini adalah kesempatan untuk secara signifikan dan positif mempengaruhi kehidupan rakyat Palestina.
Hidup di Palestina sangat berbeda dengan tinggal di Eropa, Amerika Serikat, Asia, Amerika Selatan atau Australia.
Kehidupan di Palestina ditandai dengan interaksi sosial yang intensif, gaya hidup spontan (orang dan cara melakukan sesuatu tidak diatur sesuai dengan rencana yang telah diatur sebelumnya), keramahan, dan keinginan untuk mengetahui tentang orang lain.
Sangat mudah untuk terlibat dalam budaya Palestina.