Penduduk Desa di India Takut Tes dan Vaksin Covid-19: Lari ke Sungai dan Hutan hingga Aniaya Nakes
Penduduk perdesaan di India melompat ke sungai, melarikan diri ke hutan hingga menganiaya tenaga kesehatan (nakes) karena takut tes dan vaksin Covid.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - India pada Sabtu (5/6/2021) melaporkan 120.529 infeksi virus corona (Covid-19) baru selama 24 jam terakhir, sementara kematian meningkat 3.380 jiwa.
Total infeksi di India mencapai 28,69 juta dan total kematian mencapai 344.082 jiwa, menurut data dari Kementerian Kesehatan India.
Baru-baru ini lonjakan infeksi yang menghancurkan kota-kota di India, mulai mereda.
Namun pandemi kini mulai melanda pedalaman perdesaan, yang mana penduduknya memiliki pengetahuan yang minim mengenai Covid-19.
Dikutip dari Channel News Asia, ketidaktahuan warga desa mengenai virus corona membuat mereka takut pada tenaga kesehatan (nakes).
Baca juga: KPCPEN: Karantina 14 Hari Hanya Berlaku Bagi Pelaku Perjalanan dari India
Baca juga: Update Corona Global 5 Juni 2021: Total Kasus Aktif di Seluruh Dunia Capai 13,3 Juta, India 1,5 Juta
Ketika nakes mengetuk pintu rumah, para penghuninya terkadang lari ke belakang untuk menghindari tes maupun vaksinasi Covid-19.
Seorang warga desa Dhatrath bernama Kumari mengatakan, banyak orang di desanya tidak mau menerima vaksin karena takut mati.
Bahkan seorang warga marah hingga memukuli nakes yang berusaha meyakinkannya untuk divaksin.
"Banyak orang di desa saya tidak mau menerima vaksin. Mereka takut mereka akan mati jika meminumnya," kata Kumari kepada AFP.
"Salah satu penduduk desa sangat marah sehingga dia memukuli seorang pekerja (kesehatan) yang berusaha meyakinkannya untuk mengambil vaksin," sambungnya.
Ketakutan tes dan vaksinasi Covid-19 masih merasuki warga meskipun mereka telah melihat mayat dibuang di sungai dan ratusan kuburan dangkal menunjukkan bahwa Covid-19 mengamuk di pedalaman India, di mana 70 persen dari 1,3 miliar penduduk tinggal.
Di desa Nuran Khera di Haryana, warga enggan disuntik meskipun mereka mengatakan banyak orang yang mengalami demam, dan puluhan orang meninggal.
"Bahkan setelah membuka pusat vaksin di sini, tidak ada yang siap menerimanya," kata penduduk desa Rajesh Kumar kepada AFP.
"Saya tidak akan mengambil vaksin karena memiliki banyak efek samping. Orang sakit setelah mendapatkan vaksin," sambungnya.