Pengunjuk Rasa di New York Minta Biden Pecat Fauci, Ini Alasannya
Aksi unjuk rasa dilakukan selama kunjungan Fauci ke gereja yang juga kini digunakan sebagai tempat vaksinasi itu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Para pengunjuk rasa berkumpul di luar Gereja Baptis Abyssinian di Harlem, New York City (NYC), Amerika Serikat (AS) untuk menuntut pemecatan terhadap Kepala Penasihat Medis Presiden AS Joe Biden, Dr. Anthony Fauci.
Aksi unjuk rasa dilakukan selama kunjungan Fauci ke gereja yang juga kini digunakan sebagai tempat vaksinasi itu.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (8/6/2021), Fauci mengunjungi gereja itu bersama dengan Senator Demokrat dari Distrik New York, Kirsten Gillibrand serta Ibu Negara Jill Biden pada hari Minggu lalu.
Perlu diketahui, pada Januari lalu, gereja tersebut telah diubah menjadi pusat vaksinasi dalam upaya pemerintah AS mendorong agar komunitas kulit hitam dan Hispanik mau divaksinasi.
Saat tiga orang termasuk anak-anak mendapatkan suntikan vaksinasi virus corona (Covid-19) di ruang bawah tanah gereja, para pengunjuk rasa berkumpul di luar tempat itu dan meneriakkan 'Pecat Fauci!'.
Selain itu mereka juga melontarkan slogan lainnya yang mengecam kebijakan sistem pembatasan.
Sebelumnya, Fauci telah menghadapi kritikan dari Partai Republik yang memintanya untuk mengundurkan diri setelah ribuan halaman emailnya dirilis di bawah permintaan Undang-undang (UU) Kebebasan Informasi oleh berbagai media di AS.
Email yang ditulis pada bulan-bulan awal tersebarnya wabah Covid-19 tersebut mengungkapkan bahwa Fauci menunjukkan 'minat secara aktif' dalam penelitian yang berlandaskan 'keuntungan-fungsi'.
Penelitian itu melibatkan eksperimen laboratorium pada patogen untuk membuatnya lebih mematikan atau menular.
Sementara di hadapan publik, Fauci 'bersandiwara' dan secara tergesa-gesa meminimalisir spekulasi bahwa virus itu mungkin telah menyebar.
Baca juga: Biden Beberkan Rencana AS Berbagi 80 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Dunia
Para kritikus juga mempermasalahkan pernyataan seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memiliki hubungan dengan Institut Virologi Wuhan.
Hal itu karena pejabat WHO itu memuji Fauci lantaran membantah teori yang menyebut bahwa virus itu buatan manusia.
Sementara GOP atau Partai Republik meminta Fauci untuk mundur atau dipecat karena kegagalannya dalam sejumlah masalah, seperti terkait perintah penggunaan masker, serta dugaan pendanaan pemerintah untuk penelitian fungsi.
Namun tampaknya Fauci masih akan tetap bertahan karena pada hari Jumat lalu, Biden mengatakan bahwa ia 'sangat percaya' pada Fauci.
Sedangkan Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menyampaikan bahwa 'tidak ada gambaran skenario untuk memecat Fauci'.