Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PROFIL “Jagal Bosnia” Ratko Mladic, 16 Tahun Buron dan Berpindah Tempat

Sebelum diadili di Pengadilan Kejahatan Perang Internasional, "Jagal Bosnia" Ratko Mladic sempat buron dan berpindah-pindah tempat selama 16 tahun

Editor: hasanah samhudi
zoom-in PROFIL “Jagal Bosnia” Ratko Mladic, 16 Tahun Buron dan Berpindah Tempat
Yahoo! News
Tampak gambar Jenderal Ratko Mladic di belakang seorang perempuan Bosnia, Kamis (26/5/2011), setelah pengumuman dalang pembunuhan massal itu ditangkap. 

Kejahatan paling mengerikan yang Mladic dihukum terjadi 80 km (50 mil) utara Sarajevo, di sebuah kota pertambangan garam kecil yang namanya akan menjadi tak terhapuskan terkait dengan kengerian minggu itu.

Baca juga: Tanggapi Biden Soal Genosida Armenia, Tokoh Turki Minta Sistem Rudal S-400 Diaktifkan

Srebrenica adalah daerah kantong Bosnia di bawah perlindungan PBB, ketika pada Juli 1995 pasukan Mladic menyerbunya dan menangkap ribuan pria dan anak laki-laki berusia antara 12 dan 77 tahun.

Saat para pria itu ditahan, Mladic terlihat membagikan permen kepada anak-anak Bosnia di alun-alun utama. Beberapa jam kemudian, di sebuah lapangan di luar kota, anak buahnya mulai menembaki mereka.

Selama lima hari berikutnya, lebih dari 7.000 pria dan anak laki-laki dieksekusi, dilaporkan dengan senapan mesin dalam kelompok 10 orang sebelum dikubur dengan buldoser di kuburan massal. Itu adalah eksekusi massal terburuk sejak kejahatan Nazi.

Perang berakhir akhir tahun itu. Ratusan ribu orang non-Serbia telah diusir dari rumah mereka dalam upaya untuk menciptakan negara Serbia yang murni secara etnis di Kroasia dan Bosnia.

Pada akhir 1995, pengadilan kejahatan perang PBB mendakwa Mladic atas dua tuduhan genosida, atas pengepungan Sarajevo dan pembantaian Srebrenica. Banyak kombatan lainnya, termasuk Kroasia dan Bosnia, juga dituduh melakukan kejahatan perang. Mladic berhasil buron, namun tertangkap 16 tahun kemudian.

Selama pelariannya, Mladic masih mendapata dukungan dan perlindungan dari Presiden Yugoslavia saat itu, Slobodan Milosevic.

Baca juga: Indonesia Tolak Pencegahan Genosida di PBB, KNPI: Kami Kecewa

Berita Rekomendasi

Dia kembali ke Beograd, dan tanpa takut dan khawatir ia bisa keluar masuk restoran, pertandingan sepak bola, dan pacuan kuda. Yentu ia mendapat pengawalan.

Tapi sewaktu kekuasaan Milosevic tumbang pada tahun 2000 dan terjadi penangkapan, barulah Mladic merasakan nyawanya terancam.

Dia menghabiskan dekade berikutnya dengan selalu berpindah tempat  persembunyian di Serbia, dengan mengandalkan sekelompok pembantu yang semakin berkurang.

Pada Oktober 2004, mantan ajudannya mulai menyerah kepada pengadilan kejahatan perang, ketika Serbia berada di bawah tekanan internasional yang kuat untuk bekerja sama.

Ketika mentornya Radovan Karadzic ditahan di Beograd pada Juli 2008, spekulasi berkembang bahwa penangkapan Mladic akan menyusul. Namun baru pada 26 Mei 2011 unit polisi turun ke Lazarevo dan mengepung rumah bata kuning Mladic.

Ketika para petugas bergerak masuk, pria yang telah bersumpah untuk tidak akan pernah ditangkap hidup-hidup menyerah dengan tenang. Ia bahkan tidak menggunakan dua senjata berisi peluru yang disimpannya untuk perlindungan. Dia berusia 69 tahun dan telah menderita stroke, melumpuhkan sebagian lengan kanannya.

"Saya bisa saja membunuh 10 dari Anda jika saya mau, tapi saya tidak mau," katanya kepada petugas. "Kamu hanya pria muda, melakukan pekerjaanmu."  (Tribunnews.com/BBC/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas