Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER INTERNASIONAL Gara-gara Bikin Gerakan Mata Sipit | Penampar Macron Dituntut 18 Bulan Penjara

Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari akibat gerakan mata yang sipit hingga penampar Macron dituntut 18 bulan penjara.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in POPULER INTERNASIONAL Gara-gara Bikin Gerakan Mata Sipit | Penampar Macron Dituntut 18 Bulan Penjara
EMMANUEL MACRON / TWITTER / AFP
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Simak berita populer internasional selama 24 jam terakhir, dari akibat gerakan mata yang sipit hingga penampar Macron dituntut 18 bulan penjara. 

Sejumlah perilaku aneh diperlihatkan oleh orang-orang di Jepang yang mulai tidak percaya dengan adanya virus corona.

Mereka tidak mau divaksin karena menurut mereka, vaksin bisa mengubah DNA manusia.

Bahkan, ada yang percaya bisa mengganjal sinyal 5G sehingga bisa kesulitan mengakses internet gara-gara divaksin.

"Jepang terlalu bebas, silakan berkomentar dan berpendapat. Namun belakangan memang sudah sangat keterlaluan," ungkap seorang pejabat pemerintah sumber Tribunnews.com, Rabu (9/6/2021).

Beberapa orang yang tampak aneh tersebut terlihat kemarin siang sekitar jam 13.30 waktu setempat di depan Kementerian Kesehatan Jepang.

Mereka membawa poster yang digantung di lehernya bertuliskan "Corona Bohong".

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca juga: PM Jepang Berangkat ke Inggris Hadiri Pertama Kali Pertemuan Temu Muka Langsung KTT G7

Baca juga: Warga Protes Vaksinasi Massal Pelajar SMP di Kota Ine Jepang

Berita Rekomendasi

3. Pria Penyerang Keluarga Muslim di Kanada Diduga Sempat Tertawa saat Ditangkap Polisi

Orang-orang memberikan penghormatan di tempat di mana seorang pria yang mengendarai truk pickup menabrak dan membunuh empat anggota keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada pada 7 Juni 2021. Seorang pria yang mengendarai truk pick-up menabrak dan menewaskan empat anggota keluarga Muslim di selatan provinsi Ontario Kanada, polisi menyebut serangan
Orang-orang memberikan penghormatan di tempat di mana seorang pria yang mengendarai truk pickup menabrak dan membunuh empat anggota keluarga Muslim di London, Ontario, Kanada pada 7 Juni 2021. Seorang pria yang mengendarai truk pick-up menabrak dan menewaskan empat anggota keluarga Muslim di selatan provinsi Ontario Kanada, polisi menyebut serangan "direncanakan". (Nicole OSBORNE / AFP)

Nathaniel Veltman, pelaku penyerangan terhadap satu keluarga Muslim di Kota London, Kanada, disebut sempat tertawa saat kejadian.

Dilansir NYPost dari London Free Press of Canada, seorang sopir taksi yang sempat bertemu Veltman menceritakan kejadian itu. 

Sopir itu mengaku sedang beristirahat di luar Cherryhill Village Mall saat melihat sebuah truk pikap hitam masuk ke area parkir dan berhenti di belakang taksinya.

Adapun pengakuan dari sopir taksi ini disampaikan atasannya, yakni Presiden Yellow Taxi London, Hassan Savehilaghi.

Savehilaghi mengatakan, karyawannya itu mengaku trauma untuk bercerita soal pengalamannya bertemu Veltman.

Menurut cerita sopir taksi tersebut, Veltman mengenakan rompi anti peluru, helm bergaya militer, dan baju bergambar swastika.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas