Ratu Elizabeth Potong Kue Menggunakan Pedang, Kate Middleton dan Orang-orang di Sekitarnya Cekikikan
Ratu Elizabeth menarik perhatian dengan menggunakan pedang seremonial untuk memotong kue selama kunjungan kerajaan di sela-sela KTT G7 di Cornwall
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Ratu Elizabeth menarik perhatian publik dengan menggunakan pedang seremonial untuk memotong kue selama kunjungan kerajaan di sela-sela KTT G7 di Cornwall.
Aksi sang ratu itu memicu tawa dari Camilla, Duchess of Cornwall, Kate Middleton, Duchess of Cambridge serta orang-orang di sekitarnya.
Evening Standard melaporkan, Ratu dipinjami pedang oleh Lord-Lieutenant of Cornwall selama kunjungannya ke inisiatif Proyek Eden "The Big Lunch" pada hari Jumat (11/6/2021).
Ketika diberitahu oleh seorang ajudan bahwa dia bisa menggunakan pisau standar untuk mengiris kue, Ratu Elizabeth II bercanda: "Saya tahu ada. Ini lebih tidak biasa."
Baca: Nama Lilibet Diributkan, Harry dan Meghan Bantah Tak Bertanya Kepada Ratu Elizabeth II
Baca: Biden Dijadwalkan akan Lakukan Perjalanan Dinas Pertamanya Bulan Depan dan Bertemu Ratu Elizabeth II
Melihat sang ratu benar-benar memotong kue dengan pedang, kerumuan tertawa, termasuk Middleton.
Tetapi pada akhirnya, sang Ratu melanjutkan untuk memotong sisa kue dengan pisau biasa.
Rupanya, ini bukan pertama kalinya akhir pekan ini ratu menunjukkan sisi humorisnya.
Selama sesi pemotretan dengan para pemimpin G7, Ratu berkata: "Apakah Anda seharusnya terlihat seperti sedang bersenang-senang?"
Kerumunan tertawa, sementara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menanggapi: "Kami bersenang-senang meskipun terlihat seperti ini."
Selain mengunjungi KTT G7, Ratu Elizabeth juga dijadwalkan menjamu Presiden AS Joe Biden di Windsor Castle pada Minggu (13/6/2021).
Menurut seorang pakar kerajaan, Ratu Elizabeth II secara pribadi akan merasa lega bertemu Joe Biden dan bukannya Donald Trump, Express melaporkan.
Ini adalah perjalanan luar negeri pertama Biden sejak menjabat dan pertemuan pertama Biden dengan Ratu sebagai Presiden.
Biden dan Ratu mungkin telah bertemu selama lima dekade dalam politik termasuk delapan tahun sebagai Wakil Presiden.
Pakar kerajaan Richard Fitzwilliams mengatakan kepada Express.co.uk bahwa Ratu kemungkinan akan merasa lega karena tidak berurusan dengan Trump lagi dan ketidakpastiannya.
Meskipun secara publik ratu tetap tidak memihak, ratu akan tetap menghargai pengalaman seperti apapun dengan presiden Amerika Serikat.
Fitzwilliams berkata, "Mengingat Donald Trump yang terkenal tidak dapat diprediksi dan penyerbuan yang mengerikan di Capitol oleh gerombolan yang dihasut olehnya, Ratu kemungkinan akan secara pribadi lega dengan kemenangan pemilihan Biden."
"Sebagai kepala negara paling berpengalaman di dunia, Ratu pasti akan menghargai pentingnya Amerika memiliki seorang Presiden dengan begitu banyak pengalaman, terutama selama krisis pandemi COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Trump Disebut Melakukan Penghinaan Terhadap Ratu
Tidak hanya sikap kontroversialnya sebagai presiden, Trump juga sempat dianggap melakukan penghinaan terhadap Ratu.
Trump melanggar protokol kerajaan saat kunjungan ke Inggris pada tahun 2018.
Ia berjalan membelakangi Ratu saat memeriksa penjaga di Kastil Windsor.
Sejarawan kerajaan Ian Beck menulis di Twitter:
"Trump telah memunggungi Ratu."
"Saya selalu percaya ini adalah penghinaan besar bagi seorang ratu."
Trump juga melanggar protokol dengan menceritakan apa yang dikatakan Ratu kepadanya tentang Brexit selama wawancara dengan Good Morning Britain.
Sangat jarang bagi kepala negara untuk mendiskusikan percakapan pribadi mereka dengan Ratu.
Sebab, hal itu bertentangan dengan etiket kerajaan.
Trump mengatakan kepada pembawa acara TV Piers Morgan bahwa Ratu mengatakan kepadanya bahwa masalah Brexit "sangat kompleks".
Trump berkata, "Ratu bilang Brexit adalah masalah yang sangat sangat kompleks."
"Saya pikir tidak ada yang tahu betapa rumitnya ini nantinya."
"Semua orang mengira itu cukup sederhana, seperti 'kita bergabung atau tidak bergabung, atau mari kita lihat apa yang terjadi'."
Trump didorong untuk lebih detail tentang apa yang dibicarakannya dengan Ratu, tetapi dia menolak untuk mengatakannya.
Tahun berikutnya, Trump datang ke Inggris untuk kunjungan kenegaraan dan melanggar protokol kerajaan lagi.
Trump memberi salam dengan berjabat tangan dengan Ratu dan Pangeran Charles, bukannya membungkuk, seperti tradisi.
Ia dan istrinya Melania mengulangi kesalahan ini ketika mereka bertemu dengan bangsawan untuk pertemuan NATO di London pada tahun 2020.
Kini, para pembantu kerajaan kemungkinan besar berharap Biden lebih memahami protokol kerajaan daripada pendahulunya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar Royal Family