Analisis Pengamat soal Israel Tuding Indonesia, Malaysia, dan Brunei Bohong Terkait Serangan Gaza
Indonesia, Malaysia, dan Brunei dituding Israel berbohong soal serangan Gaza. Begini kata pengamat.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Pravitri Retno W
Untuk itu, Faizal tidak sepakat dengan kritikan dari Israel kepada tiga pimpinan negara Islam di Asia Tenggara itu.
Baca juga: Dirjen Kemenlu Abdul Kadir: Jokowi Enggan Berhubungan dengan Israel Sampai Palestina Merdeka
Baca juga: Upaya Diplomasi Konflik Palestina-Israel, Kemlu RI Manfaatkan Teknologi Digital
"Jadi kalau dikatakan berperang melawan Hamas itu tidak benar, bahkan apa yang dilakukan Hamas sejak perang 2008 sampai sekarang itu menunjukkan bangsa Palestina bisa melawan," ungkapnya.
Israel Tuding 3 Pimpinan Negara Islam di Asia Tenggara Berbohong
Sebelumnya diberitakan, pemerintah Israel mengkritik tiga negara dengan mayoritas muslim di Asia Tenggara yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Kritikan tersebut terkait pandangan pimpinan tiga negara tersebut dalam menanggapi konflik Palestina dan Israel yang terjadi pada awal Mei 2021 lalu di jalur Gaza.
Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni, mengatakan para pemimpin tiga negara tersebut seakan mengabaikan fakta sebenarnya dari konflik.
Dia menilai pimpinan tiga negara tersebut berbohong dalam menyampaikan kabar serangan Israel ke Jalur Gaza.
Sagi Karni menyebut, Israel menolak dianggap menyerang warga Palestina.
Mereka, lanjut Sagi Karni, sebenarnya hanya memerangi Hamas yang dianggap sebagai teroris.
"Para pemimpin tiga negara itu tidak jujur dan mengabaikan sifat sebenarnya dari konflik, yang katanya antara Israel dan Hamas dan bukan rakyat Palestina," katanya, dikutip dari Reuters, Kamis (17/6/2021).
Dia mengatakan, publik terkadang salah paham karena tidak memahami dengan benar tujuan Israel menyerang Hamas.
Baca juga: Otoritas Palestina Batalkan Pertukaran Vaksin dengan Israel
Baca juga: Israel Berencana Kirim 1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer yang akan Kedaluwarsa ke Palestina
"Hamas adalah organisasi anti-Yahudi. Saya tidak yakin banyak orang yang berpartisipasi dalam debat media sosial benar-benar memahami sifat radikal dan fasis Hamas," katanya.
Sementara, Sagi Karni tak menampik serangan-serangan pada Mei 2021 lalu di Jalur Gaza memang memakan korban jiwa, termasuk warga sipil.
Kendati demikian, Sagi Karni menuturkan Israel ingin menjalin hubungan baik dengan Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.