Analisis Pengamat soal Israel Tuding Indonesia, Malaysia, dan Brunei Bohong Terkait Serangan Gaza
Indonesia, Malaysia, dan Brunei dituding Israel berbohong soal serangan Gaza. Begini kata pengamat.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Pravitri Retno W
SAID KHATIB / AFP
Anak-anak Palestina bersepeda melewati konvoi buldoser yang disediakan oleh Mesir tiba di sisi Palestina dari perbatasan Rafah yang melintasi antara Mesir dan kantong Jalur Gaza Palestina pada 4 Juni 2021. Mesir mengirim konvoi bantuan ke tetangga Gaza dengan penggali, truk, dan derek ke "mempersiapkan tanah untuk rekonstruksi" kantong Palestina menyusul gencatan senjata antara penguasa Islam Hamas dan Israel yang mengakhiri 11 hari pertempuran mematikan. Penyeberangan Rafah yang dijaga ketat di Mesir adalah satu-satunya jalur Jalur Gaza ke dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel. Sisi telah menjanjikan $500 juta untuk membantu upaya rekonstruksi di Gaza yang berpenduduk padat, rumah bagi sekitar dua juta orang.
Bahkan, ia mengajak pemimpin Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam untuk bertemu dan saling bertukar pikiran.
"Kami bersedia berbicara, kami bersedia bertemu, dan pintu terbuka sejauh yang kami ketahui. Saya tidak berpikir begitu sulit untuk menemukan kami," katanya.
Diketahui, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam mengecam keras konflik Israel dan Palestina pada Mei 2021 lalu.
Pasalnya, serangan udara Israel ke Jalur Gaza itu telah membunuh sekitar 250 warga Palestina dan 13 orang Israel.
Ketiga negara tersebut pun telah mendesak PBB untuk turun tangan demi menghentikan serangan Israel ke Palestina.
(Tribunnews.com/Maliana)
Simak Berita Lain terkait Konflik Israel dan Palestina
BERITA REKOMENDASI