Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taliban Ingin Terapkan Sistem Islam Asli untuk Mengakhiri Perang Afghanistan

Taliban menyerukan penerapan sistem Islam asli dalam pembicaraan damai untuk mengakhiri Perang Afghanistan, Minggu (20/6/2021).

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Taliban Ingin Terapkan Sistem Islam Asli untuk Mengakhiri Perang Afghanistan
Sorin Furcoi/Al Jazeera
Taliban akan membebaskan 20 tahanan pemerintah Afghanistan di kota Kandahar, Afghanistan selatan. "Hari ini, 20 tahanan dari pemerintahan Kabul akan dibebaskan," ungkap Juru bicara Taliba, Suhail Shaheen di Twitter yang dikutup dari Al Jazeera. Ia menambahkan, kelompok tersebut akan diserahkan kepada perwakilan Komite Palang Merah Internasional. Pengumuman ini mengikuti serangkaian pembebasan tahanan Taliban oleh pemerintah Afghanistan. 

Dia menambahkan bahwa fasilitas bagi perempuan untuk bekerja dan mengenyam pendidikan akan disediakan.

Belum jelas apakah Taliban artinya mengizinkan perempuan untuk menjalankan peran publik.

Dugaan bahwa tempat bekerja dan sekolah akan dipisahkan sesuai gender juga masih belum jelas.

Juru bicara Taliban tidak segera menanggapi pertanyaan mengenai hal ini.

Pada Mei lalu, analis dari intelijen AS merilis penilaian bahwa Taliban akan memundurkan hak-hak perempuan di Afghanistan jika berkuasa kembali.

Sebelum digulingkan AS pada 2001, Taliban menerapkan sistem Islam secara keras.

Salah satunya melarang anak perempuan bersekolah dan keluar dari rumah.

Baca juga: Koruptor Bungkus Talibanisme dan Radikalisme Untuk Dapat Simpati Masyarakat Lemahkan KPK

Baca juga: Komnas HAM Soroti Keterangan Eks Pimpinan KPK soal Isu Taliban

Pengeboman itu terjadi ketika para pejabat Afghanistan dan Taliban bersiap untuk memulai pembicaraan
Pengeboman itu terjadi ketika para pejabat Afghanistan dan Taliban bersiap untuk memulai pembicaraan (EPA)
BERITA TERKAIT

Wanita juga dilarang untuk berada di depan umum tanpa kerabat laki-laki.

Dilansir France24, baru-baru ini Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani diminta untuk mengganti menteri pertahanan dan menteri dalam negeri menyusul tindakan Taliban. 

Pada hari Sabtu, Presiden Ghani mengumumkan perubahan dan meminta Taliban untuk membuat pilihan antara perdamaian dan permusuhan dengan pemerintah.

"Jika mereka memilih permusuhan maka rakyat akan menanggapi mereka dengan tegas," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh istana.

Ghani menyalahkan Taliban karena memulai perang dan menuduh mereka gagal membuat rencana perdamaian.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas