Presiden Duterte Peringatkan Penyebaran Varian Delta di Filipina: Pilih Divaksin atau Penjara
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan mengirim orang ke penjara jika menolak untuk divaksinasi virus corona.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Departemen kesehatan Filipina melaporkan mendeteksi empat kasus baru varian Delta yang sangat menular, mendorong pemerintah untuk menaikkan pembatasan ke tingkat "waspada tinggi".
"Kami ingin mencegah masuknya varian Delta ini lebih jauh," kata juru bicara Departemen Kesehatan Maria Rosario Vergeire dalam jumpa pers, Senin.
"Semua dalam siaga tinggi," tambah Vergeire, sembari mengatakan semua pemerintah daerah telah diberitahu untuk "berjaga-jaga".
Keempat kasus baru diketahui berasal dari warga Filipina yang kembali ke luar negeri, sehingga total kasus yang terdeteksi secara resmi menjadi 17, dengan satu kematian dan satu masih dirawat di rumah sakit.
Varian Delta pertama kali terdeteksi di India, yang menghadapi krisis kesehatan menyusul lonjakan kasus dan puluhan ribu kematian tahun ini.
Untuk membantu menahan penyebaran varian, Filipina akan mempertahankan larangan kedatangan dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Oman, dan Uni Emirat Arab hingga 30 Juni.
Laboratorium Filipina juga melaporkan 14 kasus lagi varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Inggris, dan 12 kasus lagi varian Beta yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
Berita lain terkait Varian Delta
Berita lain terkait Penanganan Covid
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)