Presiden Terpilih Iran Ebrahim Raisi Tanggapi Tuduhan Terlibat Eksekusi Massal, Bangga Bela HAM
Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi menanggapi tuduhan bahwa ia berperan dalam eksekusi massal saat ia sebagai Wakil Jaksa Teheran 1988
Editor: hasanah samhudi
MORTEZA FAKHRI NEZHAD / YJC NEWS AGENCY / AFP
Foto selebaran ini dibagikan oleh Klub Jurnalis Muda Iran (YJC) menunjukkan kandidat presiden Iran Ebrahim Raisi, selama debat ketiga yang disiarkan televisi menjelang pemilihan 18 Juni, di studio televisi Negara Iran di Teheran pada 12 Juni 2021.
Kesepakatan nuklir Iran 2015 runtuh ketika mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan kesepakatan pada 2018, dan memberlakukan kembali sanksi yang melumpuhkan ekonomi.
Pemerintahan Biden sekarang mencoba mencari cara untuk memulai kembali kesepakatan itu.
Menanggapi sanksi yang diperketat, Iran meningkatkan kegiatan nuklirnya, dan saat ini memperkaya uranium pada tingkat tertinggi yang pernah ada - meskipun jumlah itu masih kurang dari apa yang dibutuhkan untuk membuat senjata tingkat nuklir.
Sementara itu, Ayatollah Khamenei telah berulang kali menyerukan penghapusan negara Israel.
Pada tahun 2018, ia menggambarkan negara itu sebagai "tumor kanker" yang harus dikeluarkan dari wilayah tersebut. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)
Berita Rekomendasi