Situasi Pangan Memburuk, Kim Jong Un Mobilisasi Puluhan Ribu Ibu Rumah Tangga Bekerja di Sawah
Kim Jong Un memerintahkan mobilisasi puluhan ribu ibu rumah tangga untuk bekerja di sawah, setelah mengakui Korea Utara kekurangan pangan
Editor: hasanah samhudi
Mengutip Daily Mirror, ini setara dengan tujuh pisang, yang berarti masing-masing berharga Rp91 ribu.
Bulan lalu, Radio Free Asia melaporkan bahwa beberapa petani Korea Utara diminta menyumbangkan dua liter urin mereka setiap hari untuk membantu memproduksi pupuk.
Diketahui, jarang bagi Kim untuk mengakui bahwa sedang terjadi masalah di Korea Utara.
Namun, para ahli tidak percaya kekurangan makanan akan menyebakan kelaparan di seluruh negeri, The Washington Post melaporkan.
Baca juga: Badan Intelijen Korsel: Korut Retas Pfizer, Coba Curi Informasi tentang Vaksin & Perawatan Covid-19
Awal bulan ini, Dewan Keamanan PBB disarankan oleh Tomas Ojea Quintana untuk mempertimbangkan mencabut sanksi terhadap Korea Utara karena kekurangan pangan.
Tomas, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Korea Utara, mengungkapkan pandemi telah menyebabkan negara itu "kesulitan ekonomi yang drastis."
Tak hanya itu, perdagangan Korea Utara dengan China turun 90 persen pada Maret dan April.
Institut Pengembangan Korea, sebuah lembaga wadah pemikir yang dikelola pemerintah yang berbasis di Seoul, memperkirakan Korea Utara akan kekurangan 1,35 juta ton makanan tahun ini.
Korea Utara membutuhkan sekitar 5,75 ton makanan setiap tahun untuk memberi makan negaranya, kata lembaga itu.
Lembaga itu mengatakan, kekurangan tersebut disebabkan topan musim panas dan banjir.
Selain itu, petani di Korea Utara kekurangan peralatan pertanian. Pandemi juga memaksa Korea Utara untuk menutup perbatasan daratnya. (Tribunnews.com/UPI/Hasanah Samhudi)