Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aung San Suu Kyi Berterima Kasih atas Gerakan Bunga Pendukungnya, Beri Cokelat ke Pengacara

Aung San Suu Kyi berterima kasih atas aksi damai gerakan bunga para pendukungnya sebagai penanda ulang tahunnya Sabtu (19/6) dan menentang junta

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Aung San Suu Kyi Berterima Kasih atas Gerakan Bunga Pendukungnya, Beri Cokelat ke Pengacara
AFP
Seorang wanita memberi hormat tiga jari sambil mengenakan bunga di rambutnya, sebagai bagian dari kampanye media sosial untuk menandai ulang tahun Aung San Suu Kyi yang ditahan junta militer. 

TRIBUNNEWS.COM, YANGON – Pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi berterima kasih kepada para pendukungnya yang setia dan tetap menentang junta militer Myanmar melalui aksi protes bunga.

Pendukung Aung San Suu Kyi melakukan aksi unjuk rasa di seluruh negeri pada hari Sabtu (19/6) dengan mengenakan bunga di rambut mereka, rambut panjang gaya khas Aung San Suu Kyi,  untuk menandai hari ulang tahun ikon demokrasi  yang kini ditahan junta militer.

Banyak yang meniru gaya rambut bunga dan mengunggah gambar ke media sosial, dari mantan ratu kecantikan hingga tentara pemberontak.

Pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, mengatakan kepada wartawan di persidangan Senin kemarin bahwa Suu Kyi menyampaikan terima kasihnya dan menyampaikan keinginannya untuk rakyat.

“Dia dalam keadaan sehat,” ujar Zaw, saat mendampingi Suu Kyi dalam persidangan kemarin.

Baca juga: Aung San Suu Kyi  Muncul Pertama Kalinya di Sidang Sejak Ditangkap Junta Militer

Baca juga: ASEAN Serukan Pembebasan Aung San Suu Kyi

Pengacara lainnya, Min Min Soe, mengatakan Aung San Suu Kyi memberi mereka masing-masing empat cokelat untuk perayaan ulang tahunnya. “Dia juga menyuruh masyarakat untuk bersatu,” katanya.

Pertemuan singkat dengan tim hukumnya telah menjadi satu-satunya cara Suu Kyi menjangkau dunia luar sejak ia ditahan Februari lalu.

Berita Rekomendasi

Bulan lalu Suu Kyi menggunakan penampilan pertamanya di pengadilan untuk menyuarakan pembangkangan terhadap junta.

Saat itu, ia menegaskan bahwa partai Liga Nasional untuk Demokrasi (National League for Democracy-NLD) akan ada selama orang ada karena didirikan untuk rakyat.

Pemimpin Junta Min Aung Hlaing mengambil alih kekuasaan dengan dalih adanya dugaan kecurangan pemilu dalam pemilihan November dan mengancam akan membubarkan NLD.

Baca juga: Jalani Sidang Lanjutan, Aung San Suu Kyi Dituding Lakukan Penghasutan

Tuduhan lain terhadap Aung San Suu Kyi  termasuk klaim bahwa dia menerima pembayaran emas secara ilegal dan melanggar undang-undang kerahasiaan era kolonial.

Kesaksian yang Salah

Persidangan kemarin mendengarkan kesaksian bahwa Aung San Suu Kyi melanggar pembatasan virus corona selama pemilihan tahun lalu yang dimenangkan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), dan walkie-talki yang diimpor secara ilegal.

Wartawan dilarang mengikuti persidangan di pengadilan khusus di ibu kota Naypyidaw, laporan AFP menyebutkan bahwa banyak polisi berjaga di luar persidangan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas