Malaysia Targetkan Vaksinasi 60% Penduduk pada Akhir September
Malaysia menargetkan memvaksinasi 60 persen populasi penduduk atau sekitar 19 juta jiwa pada akhir September
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Malaysia menargetkan memvaksinasi 60 persen populasi penduduk atau sekitar 19 juta jiwa pada akhir September, menurut Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Khairy Jamaluddin.
Dilansir The Business Times, Malaysia telah meningkatkan laju vaksinasi dalam beberapa pekan terakhir.
4,08 juta orang, atau 12,5 persen dari populasi, telah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, kata Khairy di forum Bank Dunia, Rabu (23/6/2021).
Pemerintah yakin akan memberikan 11 juta dosis pada Juli, 13 juta pada akhir Agustus, dan 8 juta lagi pada akhir September, kata Khairy.
Baca juga: Billiton Spice Mulai Ekspor Lada ke Malaysia
Baca juga: UMNO Desak Pemerintah Malaysia Adakan Pertemuan Parlemen, Jika Tidak Dianggap Khianati Raja
4 Fase Pemulihan Nasional, Dimulai dengan Lockdown
Minggu lalu, Malaysia mengumumkan empat fase rencana pemulihan nasional di mana pelonggaran pembatasan akan dilakukan secara bertahap.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menyebut dalam pidato khusus, Selasa (15/6/2021), bahwa kemajuan ke fase pemulihan berikutnya akan tergantung pada tiga indikator, yaitu:
- jumlah kasus Covid-19 setiap hari
- kapasitas sistem perawatan kesehatan, termasuk tempat tidur yang tersedia di unit perawatan intensif (ICU)
- persentase penduduk yang telah divaksinasi terhadap Covid-19.
Sementara itu, dilansir Today Online, 4 fase pemulihan nasional meliputi:
Fase Satu: Lockdown atau Movement Control Order (MCO).
Malaysia saat ini tengah menjalani lockdown nasional ketiga untuk mengekang lonjakan COVID-19 terbaru.
Dalam pidatonya, Muhyiddin menggambarkan penguncian sebagai tahap pertama dari rencana pemulihan tersebut.
Fase Kedua: dimulai ketika jumlah rata-rata infeksi Covid-19 baru turun di bawah 4.000.
Sistem perawatan kesehatan juga tidak boleh berada pada tahap kritis, dan 10% dari populasi harus divaksinasi.
"Di bawah Fase Dua, kontrol pergerakan masih akan ketat tetapi kegiatan ekonomi dapat dibuka kembali secara bertahap dengan 80 persen tenaga kerja di lokasi," kata Muhyiddin.
"Namun, perjalanan antarnegara bagian dan kegiatan sosial tetap akan dilarang," tambahnya.
Fase ini diperkirakan akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus.
Baca juga: Kasus Covid-19 Harian Masih Melebihi 5.000, Lockdown Total di Malaysia Diperpanjang hingga 28 Juni
Fase Tiga: dimulai ketika jumlah rata-rata infeksi Covid-19 baru turun di bawah 2.000 per hari.
Kapasitas tempat tidur ICU pasti telah dikurangi dan sistem perawatan kesehatan berada pada tahap "nyaman".
Setidaknya 40 persen dari populasi harus divaksinasi.
Di bawah Fase Tiga, semua sektor ekonomi (selain yang ada dalam daftar berisiko tinggi) akan dibuka kembali dengan kapasitas tenaga kerja 80 persen.
"Pertimbangan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja dapat diberikan untuk memungkinkan perusahaan beroperasi secara penuh, selama semua pekerja telah divaksinasi," kata Muhyiddin.
Kegiatan sosial, termasuk pendidikan dan olahraga, juga akan dibuka kembali secara bertahap.
Baca juga: Audiensi Raja Malaysia dengan Pemimpin Partai: Mahathir Serang Muhyiddin, Anwar Tekan Status Darurat
Baca juga: TKI Asal Lampung Dianiaya Majikannya di Malaysia, Pelaku Diamankan dan Dikenakan Pasal Pidana
Fase Empat: dimulai setelah kasus Covid-19 kurang dari 500 setiap hari, dan setidaknya 60 persen populasi divaksinasi.
Muhyiddin mengatakan pemerintah bertujuan untuk memulai Tahap Empat setelah Oktober, setelah indikator di atas tercapai.
Pada fase akhir ini, semua sektor ekonomi akan dibuka kembali sepenuhnya.
Sementara itu, kegiatan sosial, perjalanan antarnegara dan pariwisata domestik akan diizinkan dengan prosedur operasi standar (SOP) yang ketat.
Namun, perdana menteri menambahkan bahwa rencana ini bersifat "dinamis" dan tergantung pada indikator utama.
Ia mengatakan Dewan Keamanan Nasional akan mengeluarkan SOP rinci untuk setiap fase.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya mengenai situasi Covid-19 di Malaysia