Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lockdown Berlaku Hari ini, Puluhan Ribu Pekerja Migran Eksodus dari Ibu Kota Bangladesh

Puluhan ribu pekerja migran eksodus dari Bangladesh beberapa jam sebelum pemberlakuan lockdown akibat kasus Covid-19 melonjak kembali

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Lockdown Berlaku Hari ini, Puluhan Ribu Pekerja Migran Eksodus dari Ibu Kota Bangladesh
AFP
Warga Bangladesh padati terminal feri untuk meninggalkan Dhaka jelang pemberlakuan lockdown nasional mulai Senin (28/6/2021) 

TRIBUNNEWS.COM, SRINAGAR - Puluhan ribu pekerja migran eksodus dari ibu kota Bangladesh, Dhaka, pada Minggu (27/6), beberapa jam sebelum lockdown diberlakukan di negara Asia Selatan ini.

Lockdown kali ini membatasi sebagian besar kegiatan ekonomi dan mengurung warga Bangladesh di rumah  ketika kasus Covid-19 melonjak.

Pemberlakuan pembatasan ketat ini memicu eksodus dari ibu kota Dhaka.

Meski transportasi telah dihentikan sejak 22 Juni lalu, masyarakat berusaha keluar dari ibu kota menuju desa mereka dengan menggunakan kendaraan roda tiga, sepeda motor, bahkan menyewa ambulans.

Operasi transportasi air telah meningkat, dengan beberapa layanan beroperasi 24 jam sehari dan mengangkut lebih dari 1.000 penumpang dalam setiap perjalanan.

Baca juga: Bangladesh Lockdown Total Mulai Senin (28/6), Warga Berbondong-bondong Tinggalkan Ibukota Dhaka

Baca juga: Bangladesh Laporkan Lonjakan 1.914 Kasus Baru Covid-19 dan 61 Kasus Kematian

"Kami tidak ingin mereka memadati feri. Tapi mereka tidak mendengarkan," kata sub-inspektur polisi Mohammad Reza.

Calon penumpang memadati terminal feri.

Berita Rekomendasi

Tanpa mengindahkan protocol kesehatan menjaga jarak, mereka berdesak-desakan menunggu feri dating.

Seorang pejabat senior di Bangladesh Inland Water Transport Corporation yang dikelola negara mengatakan setidaknya 50.000 orang telah menyeberangi sungai dengan feri pada hari Minggu (27/6) saja.

Di sebuah stasiun sungai di kota pedesaan Srinagar, sekitar 70 km selatan Dhaka, ribuan orang mengantre sejak Minggu pagi untuk menyeberangi Padma, anak sungai Himalaya, Sungai Gangga.

"Kami tidak punya pilihan selain meninggalkan kota," kata Fatema Begum (60), sambil menunggu feri.

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Malaysia Masih Tinggi, PM Muhyiddin Kembali Perpanjang Masa Lockdown

Baca juga: Menkes Inggris Matt Hancock Mundur Setelah Langgar Aturan Covid-19 dengan Mencium Ajudan

"Selama lockdown, tidak ada pekerjaan. Dan jika kami tidak bekerja, bagaimana kami membayar sewa? Jadi kami mengemasi semuanya dan kembali ke desa kami,” katanya.

Mohammad Masum  (30), seorang pedagang kaki lima di Dhaka, mengatakan lebih baik pulang ke rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarga daripada dikurung di ibu kota.

Editor BBC Asia Selatan Jill McGivering melaporkan bahwa pekerja berpenghasilan rendah dan pekerja harian akan menjadi salah satu yang paling terpukul oleh lockdown ketat ini.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas