Lockdown Berlaku Hari ini, Puluhan Ribu Pekerja Migran Eksodus dari Ibu Kota Bangladesh
Puluhan ribu pekerja migran eksodus dari Bangladesh beberapa jam sebelum pemberlakuan lockdown akibat kasus Covid-19 melonjak kembali
Editor: hasanah samhudi
Pada 11 Juni, Menteri Senior Pertahanan Ismail Sabri Yaakob mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa MCO yang seharusnya akan berakhir pada 14 Juni akan diperpanjang hingga 28 Juni.
Dia mengatakan Kementerian Kesehatan telah menyampaikan laporannya dan mengusulkan kepada Dewan Keamanan Nasional (NSC) yang diketuai Perdana Menteri agar lockdown diperpanjang.
Ia mengatakan jumlah kasus Covid-19 masih di atas 5.000 setiap harinya, dengan rata-rata kasus baru berada pada angka 6.871, Kamis (10/6/2021).
"Karena itu, lockdown akan diperpanjang selama dua minggu lagi, berlaku mulai 15 hingga 28 Juni," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya Direktur jenderal kesehatan Noor Hisham Abdullah pada Sabtu menegaskan kembali bahwa Malaysia mungkin akan mencapait hingga 13.000 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam pada pertengahan Juni, jika langkah-langkah protokol kesehatan dan pencegahan tidak diikuti.
Mayat muncul dari kubur
Permukaan air Sungai Gangga India naik seiring hujan yang mengguyur.
Akibatnya, ratusan mayat diduga jenazah pasien Covid-19 bermunculan di sana.
Mayat-mayat itu bermunculan setelah pasir di tepian sungai Gangga hanyut terbawa arus.
Di kota Prayagraj, negara bagian Uttar Pradesh, misalnya mayat-mayat yang bermunculan itu kemudian dikremasi.
Neeraj Kumar Singh pejabat sipil setempat mengatakan, dia mengkremasi 40 mayat seperti itu dalam 24 jam terakhir, dikutip dari NDTV pada Kamis (24/6/2021).
Kemudian di kota Allahabad dalam tiga minggu terakhir total ada 150 jenazah yang harus dia kremasi.
"Kami tidak menggali jenazah, hanya yang mengambang karena naiknya permukaan air yang dikremasi," katanya dikutip dari AFP, Sabtu (26/6/2021).
"Area itu tersebar lebih dari satu kilometer dan perkiraan kami ada sekitar 500-600 mayat yang terkubur," kata Singh kepada AFP.
Beberapa mayat dilaporkan tampak masih memakai selang oksigen di mulutnya.
Singh menduga, tampaknya orang tersebut sakit sebelum meninggal.
"Anda dapat melihat orang itu sakit, dan keluarga membuangnya di sini lalu pergi.
Mungkin mereka takut, saya tidak tahu," kata Singh.
Tidak semua mayat membusuk.
Kondisi beberapa di antaranya mengindikasikan baru dikubur, tambahnya.
Sebagian besar jenazah diyakini adalah pasien virus corona yang meninggal pada April dan Mei ketika India dilanda lonjakan kasus Covid-19.
Beberapa keluarga tidak mampu membeli kayu bakar untuk kremasi tradisional Hindu, sehingga jenazah dibenamkan di Sungai Gangga atau dikubur di gundukan pasir tepi sungai.
Permukaan air sungai suci itu sekarang naik karena hujan musiman, yang menghanyutkan pasir sehingga mayat-mayat pun terlihat.
Banyaknya jenazah yang bermunculan memicu kecurigaan bahwa total kematian pasien Covid-19 di India mungkin lebih dari satu juta, beberapa kali lipat dari jumlah resmi yang hampir 400.000.
Indonesia Catat Rekor Lonjakan
Lonjakan Covid-19 terjadi di Indonesia, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu (27/6/2021), terdapat penambahan pasien positif sebanyak 21.342 orang.
Ini merupakan rekor penambahan pasien Covid-19 tertinggi dalam sehari, selama pandemi berlangsung.
Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 di Indonesia kini mencapai 2.115.304 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret tahun lalu.
Informasi ini disampaikan Satgas Covid-19 melalui data yang diterima wartawan pada Minggu sore.
Data yang sama juga menunjukkan penambahan pasien sembuh sebanyak 8.024 orang. Sehingga, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 kini berjumlah 1.850.481 orang.
(Tribunnews.com/Aljazeera/Aljazeera.TST/BBC/Hasanah Samhudi/ Srihandriaatmo Malau/Kompas.com)