Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perusahaan Travel Terbesar di Jepang akan Bangun Pulau Terapung di Ishigaki Okinawa

Sebuah pulau terapung dengan panjang 27 meter dan lebar 50 meter akan didirikan sekitar 330 meter dari lepas pantai daerah Osaki.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Perusahaan Travel Terbesar di Jepang akan Bangun Pulau Terapung di Ishigaki Okinawa
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Lokasi pulau terapung di Ishigakijima Okinawa, Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perusahaan travel terbesar di Jepang JTB Okinawa berencana untuk mendirikan pulau terapung buatan (Pontoon) besar sebagai basis untuk bisnis rekreasi laut di lepas pantai daerah Osaki di Semenanjung Yarabe di Kota Ishigaki, Prefektur Okinawa.

Koperasi Perikanan Yaeyama melalui pemimpin serikat pekerja, Kameichi Uehara, yang memiliki hak untuk menggunakan permukaan laut, menyetujui rencana tersebut pada rapat umum biasa pada tanggal 26 Juni lalu.

Pemasangan pulau terapung melibatkan penghancuran terumbu karang, perlu mendapatkan persetujuan lagi dari koperasi perikanan, dan operasinya diharapkan akan dimulai setelah 2023.

Menurut JTB, baru pertama kali di Jepang dipasang pulau terapung buatan untuk pariwisata.

Sebuah pulau terapung dengan panjang 27 meter dan lebar 50 meter akan didirikan sekitar 330 meter dari lepas pantai daerah Osaki.

Nantinya turis bisa snorkeling, menyelam, dan menambatkan perahu berlantai kaca dalam radius 500 meter.

Berita Rekomendasi

Rencana juga menyediakan layanan seperti ruang observasi bawah laut dan makanan dan minuman, dan dilengkapi dengan ruang ganti, kamar mandi, dan loker.

Baca juga: 4 Rumah di Tepi Tebing Osaka Jepang Runtuh Terdampak Proses Pembangunan Fasilitas Lansia

Penanggung jawab JTB Okinawa juga menghadiri rapat umum koperasi perikanan pada tanggal 26 Juni.

"Ini menarik perhatian sebagai proyek pertama di Jepang. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menjadi senjata yang hebat buat jalan-jalan di Yaeyama," jelasnya.

Dalam pemungutan suara, sebagian besar dari 32 anggota serikat yang hadir setuju, dan tidak ada perbedaan pendapat yang diajukan.

Pemimpin serikat Uehara mengatakan bahwa alasan mengapa beberapa orang tidak setuju adalah "Saya memerintahkan, bukan menentangnya. Ini pada dasarnya adalah promosi karena tidak mengganggu navigasi kapal nelayan."

Musyawarah penghancuran karang juga direncanakan, namun ada keberatan dari para peserta karena mereka tidak memahami detail secara spesifik, sehingga mereka menunda.

Ketika rincian seperti area dan lokasi diselesaikan, konsultasikan kembali dengan rapat umum.

Wilayah laut yang direncanakan juga merupakan salah satu tempat menyelam terbaik, dan pemimpin serikat Uehara menyatakan niatnya untuk berkoordinasi dengan Asosiasi Menyelam Yaeyama atas penggunaan wilayah laut.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas