Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Singapura Siap Hidup Bersama Covid-19 dan Anggap Flu Biasa, Inilah Faktanya

Singapura tengah mempersiapkan warganya untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 dan menganggap Covid-19 seperti flu. Ini faktanya.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Singapura Siap Hidup Bersama Covid-19 dan Anggap Flu Biasa, Inilah Faktanya
Kementerian Pendidikan Singapura Via Channel News
Seorang siswi sekolah di Singapura menerima suntikan vaksin Covid-19, Kamis (3/6/2021). Singapura tengah mempersiapkan warganya untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 dan menganggap Covid-19 seperti flu. Ini faktanya. 

TRIBUNNEWS.COM - Singapura tengah mempersiapkan warganya untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.

Negara tersebut menyatakan akan menganggap Covid-19 seperti flu atau penyakit endemik lainnya.

Straits Times mengabarkan, pihak terkait mengatakan, virus akan terus bermutasi.

Setiap tahun, banyak orang terkena flu dan sebagian besar sembuh tanpa perlu dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Siti Fadilah : Belum Ada Sejarahnya Vaksinasi Hentikan Pandemi, Ini Percobaan Pertama di Dunia

Baca juga: Sindikat Penipuan Berkedok Pacaran Virtual Lintas Negara Dibongkar Polisi Singapura dan Malaysia

Dalam file foto yang diambil pada 18 September 2019 ini, hotel dan resor Marina Bay Sands diselimuti kabut asap kebakaran hutan Indonesia di Singapura. Kelaparan, kekeringan, dan penyakit akan menimpa puluhan juta orang lagi dalam beberapa dekade, menurut rancangan penilaian PBB yang memaparkan konsekuensi kesehatan manusia yang mengerikan dari planet yang memanas.
Setelah tahun pandemi yang membuat dunia berbalik, laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim yang akan datang menawarkan visi yang menyedihkan dari beberapa dekade yang akan datang: kekurangan gizi, kerawanan air, penyakit sampar.
Dalam file foto yang diambil pada 18 September 2019 ini, hotel dan resor Marina Bay Sands diselimuti kabut asap kebakaran hutan Indonesia di Singapura. Kelaparan, kekeringan, dan penyakit akan menimpa puluhan juta orang lagi dalam beberapa dekade, menurut rancangan penilaian PBB yang memaparkan konsekuensi kesehatan manusia yang mengerikan dari planet yang memanas. Setelah tahun pandemi yang membuat dunia berbalik, laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim yang akan datang menawarkan visi yang menyedihkan dari beberapa dekade yang akan datang: kekurangan gizi, kerawanan air, penyakit sampar. (Roslan RAHMAN / AFP)

Di negara besar, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena influenza  juga bisa sangat besar.

Misalnya, di Amerika Serikat, ratusan ribu orang dirawat di rumah sakit bahkan ribuan orang meninggal setiap tahun karena flu.

Namun, karena kemungkinan orang jatuh sakit akibat influenza sangat rendah, orang-orang hidup dengannya.

Berita Rekomendasi

Menteri Perdagangan Singapura, Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Lawrence Wong, dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung angkat bicara dalam editorial di Straits Times pekan ini.

"Kabar buruknya adalah Covid-19 mungkin tidak akan pernah hilang," kata mereka.

"Kabar baiknya adalah ada kemungkinan untuk hidup normal dengan Covid di tengah-tengah kita," imbuh mereka.

Negara berpenduduk 5,7 juta juga itu akan menghapus aturan karantina bagi para pelancong dan kontak dekat kasus tidak perlu melakukan isolasi.

Singapura menegaskan tak akan mengejar transmisi nol dan tak akan mengumumkan lagi jumlah kasus harian.

Nzherald menulis, kebijakan terbaru ini berada di bawah rencana yang dikeluarkan oleh Menteri Kung, Yong, dan Wong yang membentuk gugus tugas multi-kementerian Covid-19 Singapura.

Meski demikian, penduduk Singapura masih perlu mengikuti tes Covid-19 untuk bepergian atau bekerja.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas