Singapura Siap Hidup Bersama Covid-19 dan Anggap Flu Biasa, Inilah Faktanya
Singapura tengah mempersiapkan warganya untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 dan menganggap Covid-19 seperti flu. Ini faktanya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
"Setiap tahun, banyak orang terkena flu. Sebagian besar sembuh tanpa perlu dirawat di rumah sakit, dan dengan sedikit atau tanpa pengobatan."
"Namun sebagian kecil, terutama orang tua dan mereka yang memiliki penyakit penyerta, bisa sakit parah, dan beberapa meninggal," jelas mereka.
Baca juga: Ilmuwan China Bantah Teori Covid-19 Berasal dari Kebocoran Institut Virologi Wuhan
Lalu apa kuncinya agar rencana tersebut dapat berjalan?
Inilah beberapa fakta terkait kebijakan baru Singapura berikut ini:
Vaksinasi
Menurut para menteri senior Singapura, vaksinasi adalah kunci agar rencana ini dapat berjalan.
Singapura akan memvaksin dua per tiga penduduknya setidaknya satu kali suntikan dalam beberapa minggu.
Kemudian, dua per tiga masyarakat divaksinasi penuh pada awal Agustus.
Singapura telah mencatat beberapa penduduk setempat yang divaksinasi lengkap terkena Covid-19, tetapi tidak satu pun dari mereka yang memiliki gejala serius.
"Buktinya jelas: Vaksin sangat efektif dalam mengurangi risiko infeksi dan juga penularan."
"Bahkan jika Anda terinfeksi, vaksin akan membantu mencegah gejala Covid-19 yang parah," jelas para menteri lewat Straits Times.
Baca juga: Buronan Hendra Subrata Tertangkap di Singapura Berkat Kejelian Petugas Imigrasi KBRI Singapura
Pengujian akan lebih mudah
Untuk hidup berdampingan dengan Covid-19, Singapura tetap akan menjalankan pengujian dan pengawasan, tetapi fokusnya akan berbeda.
"Kami masih membutuhkan pengujian ketat di perbatasan kami untuk mengidentifikasi siapa pun yang membawa virus, terutama varian yang menjadi perhatian," jelas para menteri.