Puluhan Orang Tewas Mendadak karena Gelombang Panas Ekstrem di Kanada
Ratusan warga Kanada meninggal mendadak di tengah gelombang panas ekstrem yang memecahkan rekor suhu.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Kepala Koroner British Columbia, Lisa Lapointe mengatakan 100 kematian lebih banyak dari biasanya telah dilaporkan sejak Jumat hingga Senin.
Desa kecil di Lytton, sekitar 155 mil (250 km) timur Vancouver, mencatat rekor suhu tertinggi baru-baru ini di Kanada.
Bahkan warga sampai mengatakan hampir tidak mungkin pergi keluar rumah.
"Kami berusaha untuk tetap berada di dalam ruangan sebanyak mungkin."
"Kami terbiasa dengan panas, dan ini panas kering, tetapi 30 (derajat) jauh berbeda dari 47," kata salah seorang penduduk.
Menurut laporan The Straits Times, gelombang panas membuat pusat vaksinasi Covid-19 hingga sekolah tutup sementara.
Pejabat lokal juga mendirikan air mancur sementara dan tempat-tempat air di sudut jalan.
Banyak toko yang menjual kipas portabel dan AC.
Baca juga: Cara Menyimpan Minyak Zaitun dengan Benar, Hindari dari Panas, Cahaya dan Oksigen
Baca juga: 751 Kuburan Tak Bertanda Ditemukan di Kanada, PM Justin Trudeau Desak Paus Fransiskus Minta Maaf
Sebab banyak rumah di British Columbia tidak memiliki AC karena suhu biasanya jauh lebih ringan selama bulan-bulan musim panas.
Kota-kota di seluruh AS bagian barat dan Kanada membuka pusat pendinginan darurat dan petugas membagikan botol air serta topi.
Bahkan penyelenggara Olimpiade AS diminta menjadwalkan hari terakhir uji coba lintasan dan lapangan dari sore ke malam hari.
Pada Senin, suhu mencapai 46,1C di Portland, Oregon, dan 42,2C di Seattle, Washington, tingkat tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1940-an, kata National Weather Service.
Ada belasan kematian di Washington dan Oregon diyakini terkait dengan gelombang panas.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)