Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Moderna Jadi Vaksin mRNA Pertama yang Dapat EUA BPOM, Kenali Apa Itu mRNA

Vaksin yang baru saja memperoleh EUA dari BPOM itu, sebelumnya dikembangkan oleh raksasa biotech yang berbasis di Massachusetts, AS, menggunakan platf

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Moderna Jadi Vaksin mRNA Pertama yang Dapat EUA BPOM, Kenali Apa Itu mRNA
Richard Susilo
Vaksin Moderna yang mulai banyak dipakai di Jepang setelah 21 Mei 2021 disahkan penggunaannya oleh pemerintah Jepang 

Namun penggunaan platform mRNA untuk pengembangan vaksin merupakan perkembangan yang terjadi baru-baru ini.

Dibandingkan dengan metode lain, mRNA unggul dalam kecepatan dan fleksibilitas.

Lalu apa kelebihan vaksin mRNA?

Secara teori, teknologi yang ada di balik vaksin mRNA dapat disesuaikan, memungkinkan adanya pembaharuan cepat saat mutasi virus baru (varian) berevolusi atau seluruh varian ditemukan.

Karena vaksin mRNA didasarkan pada urutan protein virus, membuat vaksin baru dapat secara mudah melibatkan perubahan urutan mRNA, ini jika anda tahu protein apa yang ingin anda buat.

vaksin mRNA juga diproduksi lebih cepat dan lebih andal dibandingkan vaksin tradisional.

Untuk Moderna, seluruh proses, mulai dari desain, pembuatan hingga pengiriman hanya membutuhkan waktu 7 minggu.

Berita Rekomendasi

Kendati demikian, uji klinis untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas masih membutuhkan beberapa bulan pengujian.

Sebaliknya, vaksin lain yang menggunakan virus yang dinonaktifkan atau dilemahkan kemungkinan memerlukan waktu selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk mengembangkannya.

Janji untuk masa depan

Terlepas dari fungsinya untuk melawan Covid-19 dan variannya, para peneliti sedang mengembangkan vaksin mRNA untuk penyakit menular lainnya.

Pengujian awal pada hewan telah menunjukkan bahwa vaksin mRNA dapat menangkis virus seperti influenza, Zika dan rabies.

Para peneliti dari University of Illinois, Chicago sedang merekayasa vaksin mRNA untuk virus dengue, sementara para peneliti dari Yale berfokus pada jenis lain dari vaksin RNA untuk Malaria.

Dari 44 uji klinis yang sedang berlangsung yang menguji vaksin mRNA, 23 diantaranya menargetkan penyakit menular.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas